REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jumlah bayi yang lahir di Jepang turun ke rekor terendah pada 2020. Kementerian Kesehatan pada Jumat (4/6) mengatakan, penurunan angka kelahiran terjadi karena lebih banyak pasangan menunda pernikahan di tengah pandemi Covid-19.
Jumlah kelahiran pada 2020 tercatat mencapai 840.832. Angka tersebut turun 2,8 persen dari tahun sebelumnya, dan menjadi yang terendah sejak pencatatan dimulai pada 1899.
Wabah virus Corona telah memukul tingkat kelahiran di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Awalnya ada spekulasi bahwa, penguncian ketat yang dilakukan sejumlah negara terkait pandemi dapat menyebabkan ledakan bayi global.
Jumlah pernikahan yang terdaftar di Jepang turun 12,3 persen tahun lalu menjadi 525.490. Kementerian Kesehatan mengatakan, angka tersebut adalah sebuah rekor pascaperang. Sementara tingkat kesuburan Jepang turun menjadi 1,34 dan menjadi yang terendah di dunia.