Sabtu 05 Jun 2021 21:15 WIB

Spanyol-Portugal Ajukan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

FIFA tengah berencana untuk memilih tuan rumah Piala Dunia 2030 pada 2024.

Logo FIFA.
Foto: AP
Logo FIFA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol dan Portugal kembali bekerja sama. Spanyol dan Portugal secara resmi mengajukan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2030.

"Pemerintah Spanyol dan Portugal ingin mengungkapkan keinginan dan komitmen untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030," demikian bunyi kesepakatan yang diparaf oleh Perdana Menteri Portugal Antonio Costa dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, seperti dikutip AFP, Sabtu (5/6).

Kedua perdana menteri itu menandatangani kesepakatan mereka di hadapan Raja Spanyol Felipe VI dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa pada Jumat (4/6) di Stadion Atletico Madrid sesaat sebelum kick off laga pemanasan jelang Euro 2020 antara kedua negara tersebut.

Laga tersebut juga sekaligus menandai seratus tahun pertandingan internasional pertama Portugal, setelah kekalahan 1-3 dari Spanyol di Madrid pada Desember 1921. Kedua tim berpose di lapangan dengan mengenakan kaus bertuliskan "Vamos 2030".

"Hari ini kami menandatangani komitmen kedua federasi untuk bekerja sama demi Piala Dunia," kata Presiden Federasi Sepak Bola Portugal Fernando Gomes.

Gomes dan rekannya dari Spanyol, Luis Rubiales, mengesahkan kesepakatan yang ditandatangani pada Oktober lalu dalam rangka mempromosikan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

"Pesan untuk federasi nasional: jika Anda memberi kami kepercayaan, ketika Anda datang ke negara kami, Anda akan menemukan pengalaman yang tak terlupakan," kata Rubiales, Jumat.

Sementara itu, FIFA tengah berencana untuk memilih tuan rumah Piala Dunia 2030 pada 2024. Selain Spanyol dan Portugal, tawaran untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030 juga diajukan oleh Inggris-Irlandia serta Argentina-Uruguay-Paraguay-Cile.

Pengajuan yang dilakukan Uruguay bertepatan dengan seratus tahun perayaan Piala Dunia pertama, yang dimainkan di Uruguay.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement