Sabtu 05 Jun 2021 22:03 WIB

Politikus Golkar: Airlangga Capres 2024 Harga Mati

Dukungan ke Airlangga dinilai harga mati karena sudah ditetapkan lewat Munas 2019.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pengarahan dalam penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI kepada alumni program Kartu Prakerja di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemberian KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI yang hingga 31 Maret 2021 telah mencapai Rp7,1 triliun bagi 72 ribu penerima di seluruh Indonesia.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pengarahan dalam penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI kepada alumni program Kartu Prakerja di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemberian KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI yang hingga 31 Maret 2021 telah mencapai Rp7,1 triliun bagi 72 ribu penerima di seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo, menegaskan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (AH), sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Firman mengatakan dukungan terhadap Airlangga tersebut dinilai harga mati untuk semua elemen Partai Golkar mengingat hal tersebut

merupakan keputusan tertinggi yang telah ditetapkan partai melalui musyawarah nasional (munas) Partai Golkar 2019 lalu.

Baca Juga

"Sekarang ini langkah yang harus ditempuh oleh seluruh kader adalah pentingnya meningkatkan konsolidasi dari tingkat pusat hingga daerah, menyatukan langkah untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada publik jika AH adalah calon presiden", kata Firman saat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (5/6).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu dapil 3 Jateng itu berpendapat Airlangga adalah figur yang tepat sebagai presiden. Ayah Airlangga, Ir. Hartarto Sastrosoenarto (alm) dikatakan Firman mempunyai catatan sejarah yang sangat baik di kalangan industri, serta dianggap berhasil menggerakkan roda perekonomian dari sektor industri dan perdagangan.