Ahad 06 Jun 2021 03:00 WIB

Cara Jitu Menangkan Lomba Foto Satwa

Lomba foto satwa IAPC 2021 digelar dengan hadiah total jutaan rupiah.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Kandang satwa di Bandung Zoological Garden, Kota Bandung, Jawa Barat. Perlu strategi untuk bisa memotret satwa agar hasilnya dapat memikat juri lomba foto.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kandang satwa di Bandung Zoological Garden, Kota Bandung, Jawa Barat. Perlu strategi untuk bisa memotret satwa agar hasilnya dapat memikat juri lomba foto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memeriahkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni serta Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Taman Safari Indonesia menggelar International Animal Photo Competition (IAPC) 2021. Hadiah yang ditawarkan pun juga cukup menarik dengan total jutaan rupiah.

Ingin memenangkan lomba tersebut? Ketahui terlebih dahulu strateginya.

Baca Juga

Cari tahu cara mengambil foto yang unik, menarik, dan eksentrik. Salah seorang travel photographer, Ranar Pradipto, memaparkan kiat agar foto yang diikuti lomba bisa masuk sebagai bahan pertimbangan juri.

“Apa saja yang harus dipersiapkan? Misalnya mau foto satwa ke daerah tertentu, yang paling penting harus riset. Jadi kita untuk berangkat ke satu daerah, kita harus cek dulu, dari data lokasinya, kapan waktu yang tepat motret satwanya, dan lain-lain,” ujar Ranar dalam peluncuran secara virtual IAPC 2021, disimak di Jakarta, Sabtu (5/6).

Kemudian siapkan juga peralatannya. Pastinya butuh kamera, tripod, atau untuk wild photographer biasanya membawa lensa telezoom, kadang butuh teropong juga. Untuk memotret di alam, kaus lapangan yang tidak terlalu mencolok warnanya sangat direkomendasikan.

“Misal kalau pakai baju warna kuning, nanti satwanya kabur. Jadi pakai yang natural saja,” kata dia.

Berikut beberapa tips dari Ranar untuk mengikuti animal photo contest:

1. Foto dengan eye level

Jika ingin fotonya jadi pop-up dan menarik, kita harus memotretnya secara eye level dengan satwanya. Artinya, kamera harus sejajar dengan hewan yang akan dijepret.

“Seperti saya motret waktu di Labuan Bajo, itu kamera saya benar-benar sejajar dengan komodonya. Jadi ketinggian kamera saya itu pas sejajar,” ungkap Ranar.

2. Perhatikan background

Ketika memotret satwa, kita harus memerhatikan background. Latar belakang menjadi penting karena pasti kita ingin setiap foto yang diambil terlihat menarik, apalagi untuk lomba.

“Kita pasti mau kan, saat juri melihat thumbnail, melihat banyak foto itu, foto itu langsung keluar. Itu ngaruh banget dengan background foto kita,” papar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement