Sabtu 05 Jun 2021 23:07 WIB

Masih Ada 1.413 Kasus Aktif Covid di Kudus

Dengan dukungan banyak pihak diharapkan kasus Covid-19 di Kudus menurun.

Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat penambahan 183 kasus baru Covid-19. Dengan demikian total infeks mencapai 1.413 kasus aktif."Lonjakan kasus saat ini merupakan tambahan kasus sebelumnya yang hasil tes usap tenggorokan PCR-nya belum keluar karena masuk daftar antrean," kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus yang juga Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Sabtu.

Pihaknya juga mencatat total kasus Covid-19 di daerah itu sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini mencapai 8.393 kasus, baik aktif maupun sudah sembuh.Ia berharap dengan dukungan banyak pihak, lonjakan kasus Covid-19 di Kudus bisa menurun.

Baca Juga

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban menambahkan jumlah kasus aktif 1.413 kasus, sedangkan yang dirawat 396 kasus dan isolasi mandiri 1.230 kasus.

Ia mengungkapkan, tercatat kenaikan 294 kasus jika dibandingkan dengan jumlah awal Juni 2021 yang tercatat 1.232 infeksi.

Untuk kasus meninggal masih berfluktuasi. Pada awal Juni 2021 hanya enam kasus, lalu melonjak pada 4 Juni 2021 menjadi 22 kasus. Pada Sabtu ini (5/6) turun menjadi 17 kasus.

Lonjakan kasus membuat pemerintah terpaksa menutup semua objek wisata dan pasar tiban untuk mencegah terjadinya kerumunan serta memutus mata rantai penularan. Selain itu, membuat surat edaran yang mengimbau masyarakat selama dua hari di rumah, yakni Sabtu (5/6) dan Minggu (6/6).Usaha kuliner juga diminta turut mendukung upaya menekan penyebaran virus dengan hanya melayani pembelian untuk dibawa pulang, atau tidak boleh makan di tempat demi menghindari kerumunan.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement