REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Dai Muda Indonesia (HDMI) bekerjasama dengan PT Hulu Migas Jabar ONWJ, Sabtu (5/6) menggelar Pelatihan Dai Nasional secara hibrid. Pelatihan disiarkan dari Gedung Ibtisamah – Bekasi, yang disimak oleh ratusan peserta dari berbagai propinsi. Bahkan di antaranya terdapat peserta dari Coventry, West Midlands, United Kingdom. Tercatat hingga sehari sebelum acara, telah 719 peserta yang mendaftar.
“Alhamdulillah antusias pemuda-pemuda dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia sangat besar,” kata Henda Yusamta selaku Ketua Bidang Jaringan PP HDMI.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri-pemateri yang sangat berkompeten. Ada dari unsur pimpinan MUI Pusat, juga Dai TV One, dan tak ketinggalan Dai Muda yang usianya belum genap 30 tahun. Ustadz Syaihul Basyir, ustadz muda yang telah banyak menorehkan prestasi, di antaranya Juara 2 MHQH se-Asia Pasific pada tahun 2014.
Pada kesempatan pelatihan ini, ustadz muda yang hafal Alquran ini membocorkan alat agar dai muda dekat dengan Alquran. “Ada dua alat untuk bisa dekat dengan Alquran, yaitu secara Ilmiyah dan amaliyah,” ujarnya.
Secara ilmiyah, ada 9 ilmu yang mestinya dimiliki oleh para dai muda. Mulai dari Ilmu Tajwid, Ilmu Bahasa Arab, Ilmu Nahwu dan Sharaf, Ilmu Ulumul Qur’an, Ilmu Tafsir, Ilmu Mushtholah Hadits, Hafalan Ayat-Ayat Ahkam, Hafalan Hadits Seputar Alquran, dan Ilmu Fikih Seputar Alquran.
Adapun secara amaliyah, ada 7 hal yang perlu dilakukan oleh seorang dai muda agar dekat dengan Alquran. Yaitu Membaca Alquran 1 juz setiap hari, Memimpin Shalat Rawatib di tengah masyarakat, Mengajarkan tahsin dan tahfidz Alquran kepada keluarga dan masyarakat sekitar, Tidak berhenti belajar dan terus talaqqi tahsin dan tahfidz Alquran kepada guru, Bersedekah dan membantu para penghafal Alquran dengan wakaf Alquran atau beasiswa pendidikan, Membantu menyebarluaskan bacaan dan hafalan Alquran yang benar, serta Mengikuti perkembangan tentang permasalahan masyarakat di sekitarnya dan dunia Islam.