Ahad 06 Jun 2021 10:20 WIB

Tak Hanya Masjid, Jamaah Sholat di Amerika Serikat Juga Naik

Pertumbuhan jumlah masjid di Amerika Serikat dipicu naiknya populasi Muslim

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Pertumbuhan jumlah masjid di Amerika Serikat dipicu naiknya populasi Muslim. Masjid baru di Indiana tengah, Amerika Serikat
Foto: Wfyi
Pertumbuhan jumlah masjid di Amerika Serikat dipicu naiknya populasi Muslim. Masjid baru di Indiana tengah, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Jumlah masjid di Amerika meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Sejak  2010, total masjid adalah 2.106.

Menurut survei terbaru yang berjudul Masjid Amerika 2020: Tumbuh dan Berkembang yang dirils Rabu lalu, tidak diragukan lagi, kekuatan pendorong utama untuk peningkatan masjid adalah perluasan populasi Muslim di Amerika karena imigrasi dan tingkat kelahiran. 

Baca Juga

Sponsor utama survei ini termasuk Islamic Society of North America (ISNA), Center on Muslim Philanthropy, Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) dan Association of Statisticians of American Religious Bodies (ASARB). Selain jumlah masjid, jumlah jamaah masjid juga bertambah. Sholat Jumat pekanan rata-rata dihadiri 410 jamaah pada 2020.

Angka tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pada 2010, 353 yang meningkat sebanyak 16 persen. Hampir 72 persen masjid mencatat peningkatan kehadiran jamaah sholat Jumat sepuluh persen atau lebih.

Namun, jumlah para mualaf sejak 2010 menurun. “Dari 15,3 mualaf per masjid 2010, rata-rata jumlah mualaf pada 2020 adalah 11,3. Alasan utamanya adalah penurunan mualaf Afrika-Amerika, terutama di masjid-masjid Afrika-Amerika,” ujar laporan itu.

Survei itu juga menyoroti lokasi masjid di AS. Sekarang, banyak masjid berada di pinggiran kota dibandingkan di pusat kota. Masjid di pusat kota dan kota kecil menurun dari 20 persen pada 2010 menjadi 6 persen pada 2020.

Dilansir Iqna, Ahad (6/6), penyebab yang jelas adalah berkurangnya populasi umat Islam di kota-kota kecil karena mengeringnya lapangan kerja di daerah-daerah tersebut dan perpindahan kaum muda, anak-anak pendiri masjid, dan para aktivis ke kota-kota besar untuk pendidikan dan pekerjaan.

“Pada 2010, 17 persen masjid ditemukan di pusat kota tapi pada 2020 angka itu turun menjadi 6 persen. Penurunan ini kemungkinan besar terkait dengan penurunan masjid Afrika-Amerika dan perpindahan umum masjid ke lokasi pinggiran kota,” ucap laporan itu. 

Sumber: iqna 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement