Ahad 06 Jun 2021 10:49 WIB

Film Sailor Moon Eternal Pikat Penonton di Netflix

Beberapa pesona dari anime "Sailor Moon" era1990-an masih ada dalam film ini.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Film Pretty Guardian Sailor Moon Eternal The Movie tayang di Netflix.
Foto: Toei Company, Ltd/Netflix
Film Pretty Guardian Sailor Moon Eternal The Movie tayang di Netflix.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran musim keempat serial "Sailor Moon Crystal" tampaknya mulai memuaskan para penggemar manga ini. Serial yang tayang di Netflix ini disajikan sebagai film dua bagian yang berjudul Pretty Guardian Sailor Moon Eternal The Movie.

Kedua film yang masing-masing berdurasi satu jam 21 menit ini membawa penggemar lebh dekat ke inti dari kejayaan Sailor Moon. Menurut laman Polygon yang dilansir Ahad (6/6), para pembuat serial ini seperti belajar dari kesalahan-kesalahan mereka pada serial-serial musim sebelumnya. 

Pada "Sailor Moon Crystal" yang dirilis 2014 misalnya. Serial yang merupakan upaya kedua adaptasi anime dari manga Sailor Moon Naoko Takeuchi ini mendapat reaksi beragam dari penggemar.

Serial itu adalah adaptasi yang lebih baik dari seri manga dibandingkan adaptasi anime 1990-an yang dicintai banyak penggemar. Namun, karakter utamanya, para penjaga Bumi (juga dikenal sebagai Sailor Senshi), tampak tidak aktif.

Tak hanya itu, Sailor Pluto tiba-tiba memiliki kulit yang lebih terang. Transformasi CGI di mana karakter berubah menjadi bentuk kekuatan super mereka juga terasa ketinggalan zaman. Nada yang diredam tidak memiliki kecantikan yang cerah dan penuh warna yang diingat penggemar dari tahun 1990-an. 

Sailor Moon Eternal menceritakan busur Mimpi dari manga. Mereka menceritakan tentang Sirkus Bulan Mati yang misterius tiba di Jepang selama gerhana matahari.

Penguasa mereka, Ratu Nehelenia, ingin mengambil alih dunia dengan menjebak manusia dalam mimpi buruk dan mengeklaim takhta kerajaan bulan yang dikenal sebagai Milenium Perak. Dia juga ingin memerintah bumi, yang dia yakini adalah miliknya.

Namun karakter tituler, Sailor Moon (atau Usagi), Mamoru (juga dikenal sebagai Tuksedo Bertopeng), dan teman-teman dan sekutunya yang tepercaya, Sailor Guardian yang dinamai berdasarkan planet masing-masing) berusaha menekan ambisi Nehelenia. Turut bergabung bersama mereka yakni Chibiusa atau Sailor Chibi Moon yang merupakan putri masa depan Usagi dan Mamoru, yang datang dari masa depan. 

Pada saat yang sama, Sailor Guardians bertemu dengan manusia yang berubah menjadi unicorn-pegasus bernama Helios. Dia yang mencari sesuatu yang disebut Golden Crystal, dan mengincar Chibiusa.

Jika pada anime asli 1990-an pembuat serial mengambil kebebasan dalam mengadaptasi manga Takeuchi, seperti benar-benar mengubah latar belakang Ratu Nehelenia, Sailor Moon Eternal pada dasarnya menceritakan kembali busur Mimpi dengan tepat. Sayangnya, film ini sering kali tampak terburu-buru yang memiliki durasi hanya 160 menit dibandingkan dengan musim Sailor Moon Crystal yang berdurasi 260 menit. Alih-alih kohesif, film dua bagian sering terasa seperti serangkaian episode yang dirangkai. 

Beberapa pesona dari anime 1990-an masih ada. Hal ini karena kembalinya Chiaki Kon, sutradara seri untuk musim tiga "Sailor Moon Crystal", dan Kazuko Tadano, yang memimpin desain karakter untuk dua musim pertama anime 1990-an, serta Pretty Soldier Sailor Moon R: The Movie

Film Sailor Moon Eternal membantu menciptakan versi terbaik dari "Crystal" dengan memberikan karakter penampilan yang segar sesuai dengan mode luar biasa yang terkenal dari anime 90-an, seperti tank top mesh Sailor Pluto dan celana pendek hitam. Tapi dia juga menampilkan karakter dengan cara yang membuat mereka terlihat menyenangkan.

Ada banyak adegan romantis dan momen lucu untuk menebus rasa kehilangan. Film dengan mudah beralih antara momen komedi dan serius.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement