Ahad 06 Jun 2021 17:00 WIB

Stasiun Pondok Rajeg Disurvei untuk Bisa Beroperasi Kembali

Pemkot Depok menyampaikan surat permohonan terkait reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg.

Kondisi Stasiun Pondok Rajeg yang terbengkalai di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor menjelaskan, pembangunan Stasiun Pondok Rajeg telah diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) namun hingga kini belum ada perbaikan dari pihak terkait.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Kondisi Stasiun Pondok Rajeg yang terbengkalai di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor menjelaskan, pembangunan Stasiun Pondok Rajeg telah diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) namun hingga kini belum ada perbaikan dari pihak terkait.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Jawa Barat Dadang Wihana mengatakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah melakukan survei lapangan Stasiun Pondok Rajeg, untuk segera bisa beroperasi kembali.

"Survei ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ) untuk membahas Feasibility Studi (FS) reaktivasi stasiun kereta tersebut," kata Dadang Wihana, Ahad.

Ia mengatakan Pemkot Depok sudah menyampaikan surat permohonan terkait reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg. "Alhamdulillah, dukungan diberikan dan sudah melakukan survei lapangan," katanya.

Dikatakannya, survei ini dilakukan untuk memeriksa kesiapan Stasiun Kereta Pondok Rajeg untuk kembali beroperasi. Agar nantinya bisa disusun hal-hal yang perlu dipersiapkan.

Menurut Dadang dari sisi masyarakat,reaktivasi Stasiun Kereta Pondok Rajeg sangat dibutuhkan sebagai alternatif transportasi. Begitu juga untuk warga Bogor dan sekitarnya.

Dia pun mengharapkan, Pemkot Depok, pemerintah pusat dan provinsi bisa merealisasikan reaktivasi stasiun kereta tersebut untuk menciptakan layanan angkutan commuter line kepada masyarakat.

"Ini semua merupakan upaya kolaboratif. Jika menunggu menjadi ideal tentu akan menunggu lama, kami ingin secara stimultan Stasiun Kereta Pondok Rajeg segera bisa direaktivasi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement