Ahad 06 Jun 2021 15:18 WIB

DPD Puji Cara Jogokariyan Sejahterakan Masyarakat

Masjid Jogokariyan memiliki ATM beras yang membantu masyarakat dapat mengambil beras

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Masjid Jogokariyan di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Ketua DPD La Nyalla memuji program pemberdayaan di Masjid Jogokariyan.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Masjid Jogokariyan di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Ketua DPD La Nyalla memuji program pemberdayaan di Masjid Jogokariyan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melakukan kunjungan ke Masjid Jogokariyan. Rombongan berkesempatan mengenal lebih dalam program-program yang dimiliki Masjid Jogokariyan salah satunya pemberdayaan masyarakat.

Kedatangan mereka dipimpin langsung Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. Diterima Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir dan Ketua Pelaksana Harian Takmir Masjid Jogokariyan, drh Dwi Agus Abadianto.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Jazir mengatakan, ada beberapa program pemberdayaan yang mereka laksanakan. Mulai dari program bantuan perbaikan rumah, program dana talangan pembelian rumah sampai program pembuatan lantai dua untuk usaha.

Sampai saat ini, sudah puluhan warga sekitar yang mendapatkan program-program tersebut. Beriringan program ATM beras yang membantu masyarakat sekitar dapat mengambil beras melalui mesin ATM beras yang ada di Masjid Jogokariyan.

"Supaya tidak ada masyarakat yang kelaparan, maka itu, saya harapkan program ini dapat terus didorong DPD RI untuk dapat dibawa dan diterapkan oleh masjid-masjid yang ada di seluruh Indonesia," kata Jazir, Ahad (6/6).

Selama acara, rombongan pimpinan DPD juga berkesempatan bertemu dan berbincang langsung dengan masyarakat yang sudah menerima program-program pemberdayaan. Serta, mengunjungi rumah warga sekitar yang sudah mendapatkan berbagai bantuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement