REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kementerian Pertahanan Irak mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Irak sepakat untuk mengerahkan kembali pasukan koalisi AS di luar negara yang hancur karena perang itu.
Dalam pernyataannya Kementerian Pertahanan Irak mengatakan komite militer AS-Irak akan menyusun kerangka waktu pengerahan pasukan pada bulan Juli dan Agustus. Namun pernyataan itu tidak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai rencana tersebut.
"Pihak AS menegaskan kembali mereka menghormati kedaulatan Irak," kata Kementerian Pertahanan Irak dalam pernyataannya seperti dikutip Anadolu Agency, Ahad (6/6).
Sambil menambahkan pasukan koalisi AS menyediakan saran dan dukungan penuh pada Irak untuk mengalahkan teroris ISIS. Kementerian juga mengatakan kedua negara sepakat menggelar pertemuan untuk membahas kerja sama jangka panjang.
Pada bulan April lalu, Washington dan Baghdad mengatakan pasukan koalisi AS fokus pada memberi saran dan melatih pasukan Irak dalam menghadapi teroris. Sejak tahun 2014 lalu AS memimpin pasukan koalisi internasional.
Koalisi tersebut bertempur melawan ISIS yang sempat merebut sepertiga wilayah Irak. Dengan bantuan pasukan koalisi internasional Irak berhasil mengalahkan kelompok teroris itu. Saat masih ada 3.000 pasukan asing dan 2.500 pasukan AS di Irak.