Sejalan Pertanian Kulonprogo, Bupati Dukung Kostratani
Red: Fernan Rahadi
Petani memanen padi di area persawahan di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang digaungkan Kementerian Pertanian, mendapat dukungan di Kabupaten Kulonprogo, DIY. Dukungan disampaikan Bupati Kulonpogo, Sutedjo, saat bertemu Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, Sabtu (5/6).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kostratani digulirkan untuk membangun pertanian. "Lewat Kostratani yang ada di kecamatan, Kementerian Pertanian akan memaksimal semua potensi pertanian yang ada, termasuk potensi SDM," katanya dalam siaran pers, Ahad (6/6).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, memuji semangat kemandirian di Kulonprogo. "Semangat kemandirian Pak Bupati dan masyarakat Kulon Progo ini sangat luar biasa. Tadi disampaikan kalau bisa tanam ngapain beli. Artinya apa ditanam di sini. Bahkan sudah terbukti Kulon Progo surplus beras. Saya sangat berharap dengan keberhasilan ini juga diikuti komoditas lain," katanya.
Dedi mengatakan, salah satu komoditas yang potensial di Kulonprogo adalah lidah buaya. "Lidah buaya atau aloevera sangat potensi. apalagi lidah buaya itu komoditas industri, harga nya masih bagus. Industri di sini juga sudah di bangun untuk pengolahan aloevera. Artinya tidak hanya nandur sawah, tapi nandur aloevera," ujarnya.
Dedi menambahkan, Bupati juga menyampaikan sektor pertanian PDB pertanian di kabupaten Kulonprogo masih tetap memegang peran yang sangat penting. "Apalagi rakyatnya sebagian besar masih berada di sektor pertanian. Terima kasih Pak Bupati, mari kita sama-sama bangun SDM pertanian di Kabupaten Kulonprogo ini melalui pemberdayaan petani," katanya.
Harapan serupa disampaikan Bupati Kuloprogo Sutedjo. Menurutnya, dari kunjungan ini diharapkan dilakukan untuk peningkatan pengembangan peran dan fungsi dari BPPTP. "Kami sangat mendukung dan setuju, karena petani butuh pendampingan teknis, butuh peningkatan kemampuan kapasitas nya sebagai petani," katanya.
Menurutnya, petani daerah tidak ingin hanya menjadi petani yang biasa. Tetapi harus menjadi petani yang maju, petani yang pikirannya selalu bergerak. "Petani yang dinamis selalu berusaha menemukan pemikiran-pemikiran baru, teknik baru. Sehingga, bisa meningkatkan produktivitas baik kuantitas maupun kualitas produksi pertanian. Oleh karena itu ini sangat penting program pemerintah pusat sinkron dengan kebijakan pemerintah daerah," katanya.
Menurutnya, kebijakan dari BPPSDMP sangat mem-backup dan mendukung spirit yang dibangun di Kulonprogo, meskipun produksi beras sudah surplus 34000 ton setiap tahun. "Tapi kita tidak berpuas cukup seperti itu. Sehingga kami masih tetap masih merangsang, mendorong petani selalu meningkatkan produktivitas. BPPSDMP ada program untuk meningkatkan kapasitas dan fungsi peran dari BPP penyuluhan pertanian. Ini sinkron sekali dengan yang kita gencarkan di Kulonprogo," katanya.