REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus penularan Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), cenderung meningkat lagi dengan penambahan lebih dari 100 kasus infeksi virus corona per hari sejak Jumat (4/6), menurut data pemerintah kota.
"Tren naik terus. Ini saya pikir sudah di titik psikologis, menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan baik rumah sakit atau tenaga medisnya sebentar lagi kolaps. Saya mah ngeri saja," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, Ahad (6/6).
Data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung menunjukkan jumlah akumulatif kasus infeksi virus corona (SARS-CoV-2) di Kota Bandung bertambah 101 menjadi seluruhnya 19.927 pada Sabtu (5/6), setelah penambahan kasus Covid-19 sebanyak 102 menjadi 19.826 kasus dan pada Jumat (4/6). Pada Sabtu (5/6), jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung tercatat bertambah 92 menjadi 780 kasus.
Kasus aktif mencakup penderita infeksi virus SARS CoV-2 yang menjalani perawatan dan karantina mandiri. Yana mengatakan bahwa peningkatan kasus penularan Covid-19 menyebabkan tingkat keterpakaian ruang isolasi di rumah sakit meningkat menjadi 79,9 persen. Dia menekankan pentingnya pembatasan mobilitas warga pada masa libur panjang guna menekan risiko penularan Covid-19.
"Saya nggak bisa bayangkan kalau pemerintah pusat dan daerah nggak membatasi mudik, khawatir kaya India," kata Yana.
Wakil Wali Kota mengingatkan warga untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan serta mengurangi mobilitas guna mencegah penularan Covid-19. Selain itu dia mengimbau warga yang hendak berpergian atau pulang dari bepergian ke luar daerah menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19.
"Kalau saya kuncinya PPKM Mikro. RT RW paling hapal warganya yang lakukan perjalanan mudik. Jadi pas datang suruh isolasi," kata Yana.