REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengatakan dia merasa terluka atas penemuan sisa-sisa jasad 215 anak-anak di bekas sekolah Katolik untuk siswa pribumi di Kanada.
Dia menyerukan penghormatan terhadap hak dan budaya masyarakat asli. Dia mendesak politikus Kanada dan para pemimpin Katolik untuk "bertekad bekerja sama" guna menjelaskan temuan itu, serta untuk mengupayakan rekonsiliasi dan penyembuhan.
Fransiskus mengatakan dia merasa dekat dengan "rakyat Kanada, yang trauma dengan berita mengejutkan itu".
Berbicara kepada umat dan wisatawan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Ahad (6/6), dia mengungkapkan kesedihan, tetapi tidak menyampaikan permintaan maaf seperti yang dituntut oleh banyak warga Kanada.