REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengisahkan mengenai peristiwa di balik Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno naik di atas kuda jinak yang hanya terjadi sekali dalam hidupnya. Megawati juga menceritakan hal tersebut yang didengarnya dari Ibundanya, Fatmawati Soekarno.
"Saya dengar ceritanya dari ibu saya, waktu itu sangat panik. Karena seperti apa yang dikatakan, (Bung Karno) tidak tahu bagaimana menunggang kuda," kata Megawati dalam keterangannya, di Jakarta, Ahad (6/6).
Hal itu disampaikan Megawati saat berpidato pada peresmian patung Bung Karno, di halaman depan Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Ahad. Megawati menceritakan berdasarkan cerita ibundanya, saat itu Soekarno sebagai Presiden, meminta untuk dicarikan kuda yang jinak.
"Saya tidak dapat membayangkan mendengar cerita ibu saya itu, bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak. Tentunya, seharusnya (kudanya) garang ya," ujar Megawati sambil tersenyum.
Dia mengatakan, setelah Bung Karno akhirnya bisa menunggang kuda, maka sang ayah akhirnya melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan prajurit TNI. Momen tersebut terjadi dalam sebuah peringatan ulang tahun angkatan perang republik.
"Disebut Angkatan Perang pada waktu itu dan sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia," kata Megawati yang merupakan putri Proklamator RI Soekarno.
Dalam peresmian patung Bung Karno tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo bercerita Bung Karno harus berlatih naik kuda selama tiga hari. Menurut dia, kejadian itu ketika pimpinan angkatan perang RI saat itu meminta kesediaan beliau menghadiri upacara peringatan hari ulang tahun pertama di tahun 1946.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati hadir bersama anggota keluarganya, yaitu putranya Prananda Prabowo bersama istri Nancy Prananda, dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menhan Prabowo Subianto hadir dengan didampingi jajaran pejabat di Kemhan.