REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengungkap penyebab keracunan yang dialami puluhan warga di sekitar PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills II akibat bocornya tabung gas klorin di pabrik itu. Kepala DLHK Kabupaten Karawang Wawan Setiawan, di Karawang, Ahad (6/6) mengatakan, satu unit tabung gas klorin itu bocor diduga karena tutup tabung yang tidak mampu menahan tekanan.
Akibat kejadian itu, puluhan warga yang tinggal di sekitar pabrik PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills II atau di Kampung Cigempol, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel keracunan pada Kamis (3/6). Ia mengatakan, bocornya satu unit tabung gas klorin terungkap setelah tim dari DLHK Karawang melakukan verifikasi lapangan.
"Di lokasi memang betul ada kebocoran gas. Tapi dari beberapa keterangan dan bukti di lapangan, kebocorannya gas terjadi karena ada satu unit tabung gas klorin yang mengalami kebocoran di penutupnya," kata dia.
Dia mengatakan, satu unit tabung gas klorin yang bocor itu adalah milik konsumen PT Pindo Deli 2 yang tengah proses pengisian. Saat diisi, gas klorin itu mengalami kebocoran.
Menurut dia, kejadian gas bocor itu tidak berlangsung lama, hanya berlangsung selama sekitar setengah jam. Namun akibatnya puluhan warga keracunan gas. Ia menjelaskannya, spesifikasi tabung yang bocor itu berukuran 1,8 meter, diameternya 60 sentimeter, berat 600 kilogram, dan berat gas klorinnya 900 kilogram.