Senin 07 Jun 2021 06:34 WIB

Waskita dan BUMN China Kerja Sama Bangun Infrastruktur

Salah satu proyek yang akan digarap Waskita dan BUMN China adalah tol Ciawi-Sukabumi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan China Communications Construction Company Co. Ltd (International) atau CCCC telah menandatangani master agreement dalam rangka pembentukan aliansi strategis pembangunan infrastruktur transportasi dan industri lainnya di Indonesia. Melalui kesepakatan ini, Waskita dan CCCC berkomitmen menciptakan sinergi dengan prinsip saling menguntungkan, efisien, efektif, dan profesional. 

Kerja sama antara kedua perusahaan mencakup pengembangan infrastruktur transportasi dan industri lainnya seperti proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung, tol Ciawi-Sukabumi, Pipa Distribusi BBM Cikampek-Plumpang, Revetment Pelabuhan Benoa Bali, serta beberapa proyek infrastruktur lainnya.

Baca Juga

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik kerja sama ini. Erick mengatakan sektor konstruksi harus terus berjalan, bukan hanya untuk memperkuat konektivitas dalam negeri tetapi sebagai salah satu aktivitas penggiat ekonomi yang akan membantu Indonesia tumbuh selama dan di pascapandemi. 

"Bagaimanapun, kita harus bisa keluar dari krisis akibat pandemi dan tetap memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak," ujar Erick pada Ahad (6/6).

Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk menciptakan potensi pertumbuhan bisnis yang positif pasca vaksin Covid-19. "Sektor konstruksi dan infrastruktur adalah salah satu sektor vital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Destiawan. 

Melalui sinergi dengan pengembang infrastruktur besar seperti CCCC, lanjut Destiawan, maka keuntungannya tidak hanya memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, tapi juga membawa manfaat bagi negara dan masyarakat.

Sejalan dengan semangat Kementerian BUMN untuk membangun kemitraan yang kuat antara BUMN dan swasta, Destiawan menjelaskan akan mengeksplor lebih banyak peluang pembangunan infrastruktur yang dapat disinergikan dengan mitra asing seperti CCCC maupun mitra strategis lainnya.

CCCC merupakan BUMN China yang bergerak di bidang investasi, desain, konstruksi, dan infrastruktur transportasi. Per 31 Desember 2020, tercatat CCCC memiliki aset dengan total nilai mencapai 204 miliar dolar AS.

Seremoni penandatanganan diselenggarakan pada Ahad (6/6) siang pukul 15.30 WIB. Waskita diwakili Destiawan Soewardjono, sementara CCCC diwakili Yun Liang selaku Executive Director. 

Acara tersebut juga disaksikan Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamenkeu Suahasil Nazara. Ada yang istimewa pada seremoni penandatanganan ini. Selain dilakukan secara virtual untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, acara ini juga dilakukan dari tiga negara berbeda, yaitu Indonesia, China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada kesempatan yang sama, Destiawan juga tengah melakukan kunjungan kerja ke UEA dalam rangka inisiasi peluang bisnis konstruksi di Timur Tengah serta mengunjungi Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang replikanya juga tengah dikerjakan oleh Waskita di Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement