REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan akan mengajukan Rancangan Undangan-Undangan (RUU) membuat tender cryptocurrency legal di negara itu. Pernyataan itu disampaikan dalam rekaman di konferensi Bitcoin di Miami, Sabtu (5/6).
"Minggu depan saya akan mengirimkan ke Kongres RUU yang akan membuat Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador,” kata Bukele.
Pria berusia 39 tahun menggolongkan usulan tersebut sebagai ide yang dapat membantu El Salvador bergerak maju. "Dalam jangka pendek ini akan menciptakan lapangan kerja dan membantu memberikan inklusi keuangan kepada ribuan orang di luar ekonomi formal dan dalam jangka menengah dan panjang. Kami berharap keputusan kecil ini dapat membantu kami mendorong umat manusia setidaknya sedikit ke arah yang benar," ujarnya.
Partai Ide Baru Bukele memegang mayoritas di kongres baru yang resmi bekerja pada 1 Mei. Posisi itu memberikan kemungkinan RUU yang diajukan presiden untuk lolos.
Perincian tambahan dari rencana tersebut tidak dirilis. Namun, Bukele dalam pesan berikutnya di Twitter mencatat Bitcoin bisa menjadi cara yang paling cepat berkembang untuk mentransfer 6 miliar dolar AS setahun dalam pengiriman uang.
Dolar AS adalah mata uang resmi El Salvador. Sekitar seperempat warga El Salvador tinggal di Amerika Serikat (AS) dan tahun lalu mereka mengirim pulang uang lebih dari 6 miliar dolar AS.
Bukele mengatakan sebagian besar dari transfer uang itu saat ini hilang ke perantara. Dengan memanfaatkan Bitcoin, lebih dari satu juta keluarga berpenghasilan rendah dapat mengambil manfaat.
Presiden El Salvador juga mengatakan 70 persen penduduk negara itu tidak memiliki rekening bank dan bekerja di ekonomi informal. Bitcoin dapat meningkatkan inklusi keuangan.