REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Nasib Copa America 2020 belum jelas. Padahal kick-off turnamen bergengsi antarneagara di Amerika Latin tersebut tinggal sepekan lagi.
Anggota staf penyelidikan Senat Brasil tentang penanganan pandemi Covid-19, menyerukan agar turnamen tersebut ditunda lagi. Alasannya, tingkat vaksinasi yang rendah dan penyebaran virus yang belum terkendali.
Dalam sebuah surat kepada Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), Sabtu (5/6), staf komisi Senat mengatakan, hanya 10,77 persen dari populasi yang telah menerima dosis pertama vaksin virus korona sampai akhir pekan lalu.
Akhir April lalu, Komisi Senat melakukan penyelidikan terhadap penanganan pandemi oleh presiden sayap kanan Jair Bolsonaro. Lebih dari 472 ribu orang meninggal di seluruh negara Amerika Latin.
Staf komisi Senat itu menyatakan, Brasil tidak menawarkan keamanan sanitasi untuk mengadakan turnamen internasional sebesar ini. Selain mentransmisikan rasa aman dan normalitas yang salah, juga berlawanan dengan kenyataan memberi contoh yang buruk karena menganggap orang Brasil bisa baik-baik saja.
Turnamen ini meningkatkan kekhawatiran tentang rencana untuk mengadakan turnamen internasional di Brasil, karena tingkat vaksinasi tetap rendah dan pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan tentang potensi gelombang infeksi baru.
"Kami tidak menentang Copa America di Brasil atau di tempat lain. Namun kami yakin turnamen bisa menunggu sampai negara siap menjadi tuan rumah," ujar Senat Brasil, dikutip dari Aljazeera, Senin (6/7)