90 Pasien Covid di Kudus Diisolasi ke Asrama Haji Donohudan
Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Pekerja membersihkan lorong gedung tempat karantina untuk pasien Covid-19 tanpa gejala di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. | Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sekitar 90-an penderita Covid-19 tanpa gejala di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai dievakuasi menuju tempat isolasi khusus dan terpusat di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Ahad (6/6) malam. Ini sebagai upaya mempercepat kesembuhan dan mencegah penularan virus meluas.
Menurut Pelaksana harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Masut, jumlah penderita Covid-19 yang hendak dievakuasi ke Asrama Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Ahad malam, ditargetkan ada 90-an orang. Sedangkan yang menuju rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Bakalan Krapyak sekitar 66 orang.
Semua orang tanpa gejala (OTG) yang hendak dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan, dipusatkan di Rusunawa Bakalan Krapyak. Sedangkan yang sudah sampai di Rusunawa sekitar 22 orang, termasuk tujuh orang yang sudah menjalani isolasi beberapa hari di Rusunawa.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah ada 90-an orang terkumpul sehingga bisa langsung diberangkatkan," ujarnya.
Sementara hari berikutnya kembali akan dievakuasi kembali dengan menunggu data dari masing-masing kecamatan. Termasuk 180-an aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga kesehatan yang juga terpapar Covid-19.
Dari 1.280 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah, tidak semuanya dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan karena kapasitasnya hanya tersedia 700-an orang sehingga ada upaya pemilahan penderita. "Diutamakan yang masa isolasinya masih panjang, sedangkan yang masa isolasinya hampir selesai tentu tidak prioritas," ujarnya.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma menambahkan untuk penjemputan penderita Covid-19 di rumah-rumah, Tim Satgas Covid-19 kecamatan mendapatkan bantuan dari TNI dan Polri. Jika ada yang menolak, tentunya akan diberikan pengertian bahwa fasilitas di asrama haji jauh lebih lengkap dibandingkan tempat isolasi di Kudus.
"Di sana tersedia dokter, perawat, keamanan serta makan dan minumnya juga dijamin, termasuk asupan vitaminnya. Harapannya, mereka bisa pulih lebih cepat karena ketika isolasi di rumah dimungkinkan kurang disiplin dan masih berinteraksi dengan keluarga lainnya serta masih keluar rumah," ujarnya.