REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemkot Surabaya bersama jajaran Polres Tanjung Perak melakukan tes rapid antigen terhadap 2.600 pengendara yang akan masuk ke Surabaya melalui Jembatan Suramadu. Dari 2.600 pengendara yang dites, 83 di antaranya dinyatakan positif. Dengan demikian, mereka dilakukan pemeriksaan lanjutan menggunakan tes swab PCR.
"Dari 83 positif rapid antigen itu, kemudian di-swab PCR positifnya yang keluar 24 (orang). Kita lihat sambil besok keluarnya bagaimana," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (7/6).
Eri menjelaskan, pengendara yang hasil swab PCR-nya positif, akan dirujuk ke rumah sakit lapangan yang telah disiapkan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sedangkan, bagi pengendara yang hasil swab PCR-nya belum keluar, sementara mereka dirujuk ke Asrama Haji Sukolilo untuk dilakukan isolasi.
"Jadi, yang positif (rapid antigen) kita taruh di Asrama Haji sampai menunggu (hasil) PCR-nya keluar. Yang swab PCR (positif) langsung dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan," ujarnya.
Eri mengungkapkan, rencananya penyekatan dan pemeriksaan di Jembatan Suramadu akan berlangsung selama 12 hari. Ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi Forkopimda Jawa Timur, Surabaya, dan Bangkalan pada Ahad (6/6) malam.
"Penyekatan sampai 12 hari ke depan jalan terus. Nanti, insya Allah rapid antigen di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan," kata dia.
Eri menegaskan, setiap pengendara yang masuk ke Surabaya harus dilakukan rapid antigen. Bagi mereka yang dinyatakan negatif, akan diberi tanda berupa stiker di kendaraannya. Jadi, ketika ditemukan kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya tidak dilengkapi stiker, secara otomatis petugas akan menghentikan dan melakukan rapid antigen.
"Kalau motor atau mobil tidak ada tandanya (stiker) yang kita sepakati, ketika masuk ke Surabaya, kita hentikan untuk rapid antigen," kata dia.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, dalam laporannya menyampaikan, selain di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya, upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 juga dilakukannya di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak. Itu merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan masyarakat, dari Pelabuhan Kamal Madura menuju Surabaya.
Ganis menyatakan, telah melakukan koordinasi dengan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP). Salah satu koordinasi yang dilakukan ini adalah meminta pihak PT ASDP agar tidak melayani penumpang yang tidak dilengkapi dengan surat hasil rapid antigen atau PCR negatif Covid-19.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PT ASDP bahwa pihak PT ASDP kami mohonkan untuk tidak melayani penumpang yang tidak memiliki surat rapid antigen atau PCR," kata dia.