REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- TNI Angkatan Laut (TNI AL) membangun jembatan yang menghubungkan dua desa di wilayah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bangli, Bali, untukmenyelamatkan puluhan warga yang sempat terisolir.
"Sekarang jembatan ini sangat membantu aktivitas perekonomian masyarakat. Kalau sebelumnya, jembatan penghubung dua desa tersebut terbuat dari bambu dan gedeg yang setiap musim hujan hanyut terbawa banjir bandang yang menyebabkan desa berpenduduk 22 KK atau sekitar 75 jiwa ini terisolir," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Ia mengatakan jembatan ini merupakan penghubung Desa Tejakula Kabupateng Buleleng dan Desa Sebaya Kabupaten Bangli. Kata dia, sehingga keberadaan jembatan ini sangat diharapkan oleh masyarakat Desa Subaya, Kabupaten Bangli sebagai akses utama untuk menjual hasil perkebunan berupa kelapa dan daun pandan ke Desa Tejakula Buleleng.
Adapun rincian data jembatan yang dibangun yaitu panjang jembatan 15 meter, lebar 1,5 meter diberi nama Bahari-Mulia Abadi. Kemudian, struktur bangunan dari beton dan besi serta tinggi dari garis air lebih kurang 3 meter. Bangunan ini tentu berguna untuk memperlancar air hujan yang saat musim penghujan sering terjadi banjir.
"Harapan kita dengan sarana jembatan yang dibangun dapat meningkatkan perekonomian, memperlancar aktivitas masyarakat sehingga bisa lebih maju, semoga ke depan jembatan bisa diperlebar akses jalan bisa dilewati kendaraan," katanya.
Selain itu, terkait pengadaan jaringan internet di Desa Subaya, Bangli akan dikoordinasikan lagi dengan Pemda dan instansi terkait sehingga ke depan bisa tercapai apa yang diharapkan masyarakat.
"Kita semua TNI, Polri, Pemda dan instansi terkait sepakat dalam memajukan masyarakat serta kita kembangkan apa yang perlu dikembangkan di Desa Subaya untuk kemajuan masyarakat bersama," katanya.
Jajaran Pangkalan TNI AL Denpasar juga mengajak UMKM di daerah tersebut untuk ikut mendukung giat bakti sosial dengan mengenalkan hasil kerajinan industri yang dimiliki masing-masing daerah setempat. UMKM yang akan dilibatkan pengerajintenun songket, pengrajin perak, pengerajin bokor, Yayasan Kakiku (industri pengolahan plastik bekas menjadi barang kerajinan).