Capaian Vaksinasi Tahap 1-2 di Solo Sebesar 135,07 Persen
Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 (ilustrasi). | Foto: Republika/Thoudy Badai
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Capaian vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan 2 di Kota Solo per 3 Juni 2021 mencapai 135,07 persen. Petugas publik mencatatkan capaian terbanyak, disusul tenaga kesehatan (nakes), dan orang lanjut usia (lansia).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, jumlah sasaran yang tervaksin hingga 3 Juni 2021 sebanyak 125.831 orang dari target 93.158 orang. Rinciannya, capaian nakes 12.130 orang atau 114,34 persen dari target 10.609 orang, capaian lansia 42.149 orang atau 84,33 persen dari target 49.983 orang, serta capaian petugas publik 71,552 orang atau 219,71 persen dari target 32.566 orang.
Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi kepada pelayan publik selain lansia yakni untuk pendidik, guru, dosen, dan tenaga pendidikan semuanya sudah dilaksanakan, baik formal maupun informal.
Kemudian pedagang pasar tradisional juga sudah. Pemkot juga merambah ke pedagang pasar modern yakni di empat mal besar. "Kemudian untuk shelter dan PKL ini on process pendataan. Kami jadwalkan kalau datanya sudah terkumpul," kata Siti kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (4/6).
Dia menambahkan, vaksinasi bagi tokoh agama sudah dilaksanakan dan diperluas untuk pengurus keagamaan seluruh agama. Jadi, tidak hanya tokoh, melainkan juga seluruh pengurus tempat ibadah.
Kemudian untuk wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah baik ASN maupun non ASN juga sudah divaksin semuanya. Vaksinasi untuk personel keamanan, TNI, Polri, Satpol PP juga sudah terlaksana.
Selanjutnya, vaksinasi bagi petugas pelayanan masyarakat, seperti karyawan BUMD, BUMN, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, perangkat Kelurahan, juga sudah dilaksanakan, bahkan meluas ke pegawai PT Pos Indonesia dan PLN.
"Kemudian, untuk atlet termasuk atlet berkebutuhan khusus sudah divaksin. Kelompok disabilitas nonatlet sudah kita laksanakan meskipun belum semuanya. Karena tingkat kehadirannya masih kecil, nanti kami jadwal lagi," kata Siti.
Di samping itu, vaksinasi juga telah dilakukan bagi petugas sarana transportasi, baik untuk sopir Batik Solo Trans (BST), sopir angkot, sopir taksi dan ojek daring, karyawan PT KAI, dan pegawai Dinas Perhubungan.
"Kemudian pariwisata, baik di sektor perhotelan, rumah makan, sektor pariwisata, industri kreatif, ini sudah dilakukan. Tetapi kami minta masih dibuka, yang belum untuk segera mendaftar," pungkas Siti.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta kepada warga yang sudah mendapat jadwal vaksin agar datang tepat waktu karena sangat penting. Dia meminta pekerjaan ditinggal sementara untuk vaksin. Setelah itu bisa dilanjutkan lagi aktivitas seperti semula.
"Ini vaksinasi di Solo sudah cukup baik. Pascalebaran tidak ada lonjakan-lonjakan yang mengerikan. Semuanya masih under control. Yang jelas kami tidak akan pernah lengah. Kami pastikan juga warga tetap mematuhi protokol kesehatan," terang Gibran.
Gibran juga meminta kepada warga yang belum divaksin dan belum dapat jadwal vaksin agar tetap tenang dan bersabar. Dia memastikan semuanya bakal tervaksin, tetapi perlu bersabar menunggu giliran.
"Pasti semuanya dapat. Dan tidak perlu takut. Vaksin ini adalah kekebalan kelompok. Kalau kanan kirinya sudah divaksin insya Allah cukup terlindungi. Nunggu giliran saja. Semuanya akan dapat," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Nantinya, Pemkot akan mengulas pencapaian vaksinasi setiap dua pekan, termasuk evaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. Sehingga, akan diketahui wilayah mana saja yang masuk kategori zona orange, zona kuning, dan sebagainya.
"Ini yang harus segera dihijaukan. Lalu yang hijau harus bener-bener hijau sehingga nanti Juli masuk sekolah ini anak-anak aman semua. Setiap dua pekan kami review, kalau ada penurunan, pasti akan kami longgarkan. Ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi," paparnya.