REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengungkapkan apabila kasus Covid-19 mengalami kenaikan dalam satu pekan ke depan maka rencana belajar tatap muka pada Juli mendatang dapat ditunda terlebih dahulu. Simulasi belajar tatap muka saat ini sedang dilakukan di 330 sekolah di Kota Bandung tingkat TK hingga SMA kurang lebih dua pekan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan pihaknya saat ini sedang mengecek kesiapan sekolah yang melakukan simulasi belajar tatap muka apakah sudah layak atau belum menerapkan protokol kesehatan. Pimpinan selanjutnya akan mengambil kebijakan terkait PTM terbatas.
Ia mengatakan, apabila kasus Covid-19 meningkat satu pekan ke depan maka PTM terbatas dapat ditunda. "Bisa jadi ditunda PTMT (jika kasus naik)," ujarnya saat meninjau simulasi belajar tatap muka, Senin (7/6).
Ia mengatakan, jika kondisi pandemi Covid-19 mengkhawatirkan maka akan diusulkan penundaan belajar tatap muka. Ema mengatakan, nyawa manusia lebih penting terlebih pembelajaran tetap berjalan secara online.
Ema menambahkan, vaksinasi Covid-19 terhadap sumberdaya pendidikan dosis pertama sudah 100 persen sedangkan dosis kedua hampir mencapai 100 persen. Mereka yang belum divaksin dosis kedua karena berbagai alasan seperti tidak lolos pemeriksaan atau berhalangan hadir.
Ia mengatakan apabila kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 naik naik maka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat ditunda.
"Kalau BOR semakin meningkat masukannya dipending (PTM) tapi berharap kondisi ideal kejadian apapun harus lebih baik dari kemarin," katanya. Ia menambahkan, keputusan pelaksanaan PTM terbatas akan ditentukan oleh Wali Kota Bandung pada Jumat mendatang.
"Iya dan tidak nanti oleh pak Wali Kota yang mengambil keputusan. Nanti hari Jumat kami ekspos," katanya.