Yogyakarta Jadwalkan Dua Kali Pameran Langsung untuk UKM
Red: Yusuf Assidiq
Pengunjung memilih produk fesyen di salah satu stan pameran UMKM. | Foto: Antara/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta merencanakan kembali menyelenggarakan dua kali kegiatan pameran langsung untuk pelaku UKM di kota tersebut. Salah satunya akan digelar dalam waktu dekat.
"Pameran pertama direncanakan digelar pada Juni dan pameran kedua akan digelar pada bulan berikutnya," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Senin (7/6).
Menurut dia, konsep pameran untuk memperkenalkan produk UKM asal Kota Yogyakarta dilakukan dengan cara berbeda mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Jika biasanya pameran hanya dilakukan secara langsung, maka pada masa pandemi Covid-19 akan digabungkan dengan konsep pameran virtual. Sehingga jangkauan sasaran konsumen pun bisa lebih luas dan semakin beragam.
"Jadi nanti akan digabungkan antara pameran langsung dan virtual. Konsumen tidak hanya bisa melihat barang secara langsung di lokasi pameran tetapi juga melihat secara daring," katanya.
Bahkan, lanjut dia, kegiatan jual beli produk yang dipamerkan pun bisa dilakukan secara daring untuk memudahkan konsumen yang belum dapat datang secara langsung.
"Bagaimanapun juga, pameran secara langsung tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19," katanya.
Jika dibanding sebelum pandemi, Tri Karyadi menyebut jumlah pameran yang digelar pada tahun ini jauh berkurang.
Oleh karenanya, ia berharap pelaku UKM di Kota Yogyakarta bisa memanfaatkan teknologi digital untuk memperkenalkan dan membantu pemasaran produk sehingga konsumen tidak perlu datang langsung tetapi bisa melakukan transaksi secara daring.
Guna mendukung upaya UKM untuk go digital, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana memaksimalkan menu Nglarisi dan Dodolan yang ada di dalam aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
Akses menu Nglarisi yang dimanfaatkan untuk menjual produk makanan dan minuman tidak hanya terbatas di lingkungan Pemkot Yogyakarta saja tetapi akan terbuka untuk masyarakat umum.
Sedangkan menu Dodolan pun akan dioptimalkan agar terjadi transaksi jual beli, tidak hanya sekadar untuk memperkenalkan produk dari pelaku UKM di Kota Yogyakarta.