Senin 07 Jun 2021 18:29 WIB

Bangkitkan dari Pandemi, Sukabumi Perkuat SDM Pelaku UMKM

Pelaku UMKM ini diberikan penguatan agar bisa terus bergerak.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi didampingi Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni meresmikan market place www.pasarsukabumi.com dalam membantu pemasaran produk UMKM di masa pandemi di Balai Kota Sukabumi, Selaa (21/7).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi didampingi Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni meresmikan market place www.pasarsukabumi.com dalam membantu pemasaran produk UMKM di masa pandemi di Balai Kota Sukabumi, Selaa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan agar sektor ekonomi bangkit kembali dari pandemi Covid-19. Misalnya di Kota Sukabumi dengan memperkuat kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Caranya dengan menggelar pelatihan kewirausahaan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik di Hotel Balcony Sukabumi, Senin (7/6). Kegiatan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi dan UKM ini digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi.

'' Kami berupaya memotivasi dan meningkatkan skill pelaku UMKM, sehingga tetap tumbuh dan kuat di masa pandemi,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan, Senin. Di mana pelaku UMKM ini diberikan penguatan agar bisa terus bergerak.

Misalnya kata Fahmi, melalui pelatihan dari berbagai sumber baik pusat, provinsi dan kota yang melibatkan pelaku usaha secara bergiliran. Sehingga semua pelaku UMKM dapat tersentuh pelatihan.

Harapannya kata Fahmi, peserta pelatihan fokus ketika melaksanakan kegiatan dan termotivasi meningkatkan kualitas produk rumahan. Apalagi menyadari benar pandemi belum usai dan masih terasa dampaknya bukan hanya kesehatan, pendidikan, sosial kemasyarakaran akan tetapi pada sektor ekonomi bukan hanya lokal, regional, nasional bahkan dunia.

Oleh karenanya sektor UKM harus diperkuat. Pelatihan ini pun dinilai penting dalam menghadapi disrupsi atau perubahan yang cepat yakni milenial, pandemi dan teknologi. Saat ini kata Fahmi, kalangan milenial melimpah dan dapat dimaksimalkan potensinya. Selain itu pandemi pemerintah melakukan perubahan RPJMD yang disesuaikan dampak pandemi. Terakhir teknologi yang tidak bisa dipisahkan dengan ekonomi termasuk UMKM.

'' Kalau tidak melibatkan tekonologi sulit rasanya berkembang, sehingga UMKM harus melibatkan teknologi khususnya pemasaran produk,'' cetus wali kota. Pelatihan ini khususnya untuk mendorong UMKM beradaptasi dengan perubahan dan pemda fasilitasi seperti perizinan PIRT dan laik higiene, sebagai dorongan UMKM naik kelas dan bermartabat agar ekonomi mandiri.

Intinya lanjut Fahmi, jadilah UMKM mudah dan cepat beradaptasi dengan situasi yang ada. Di mana pelatihan menjadi ajang cepat beradaptasi dan memotivasi diri di tengag proses recovery ekonomi.

Kepala Diskumindag Kota Sukabumi Ayi Jamiat mengatakan, pelatihan diikuti sebanhak 30 pelaku UMKM yang belum pernah disentuh dan diseleksi terlebih dulu. Berdasarkan data BPS jumlah UMKM di Kota Mencapai sebanyak 8.743 UMKM.

Berdasarkan data penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM) pada 2020 sebanyak 50.475 UMKM. Pada 2021 penerima BPUM 16.442, sehingga total 70 ribu UMKM di kota.n riga nurul iman

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement