Senin 07 Jun 2021 18:45 WIB

Masjid Norwich Selalu Jadi Target Serangan Islamofobia

Grafiti Islamofobia disemprotkan dengan cat kuning di trotoar dekat Masjid Norwich.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NORWICH -- Anggota masjid Norwich menyatakan mereka merasa sangat didukung oleh masyarakat luas, meskipun ada serentetan insiden rasis baru-baru ini di kota itu.

Komentar itu muncul setelah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina bulan lalu, yang menurut badan amal anti-rasisme memicu peningkatan kejahatan kebencian agama. Pada 14 Mei, anggota Sinagoge Adat Yeshua Messianic di Essex Street tiba dan menemukan swastika dioleskan di pintunya.

Baca Juga

Di samping itu, pada 15 Mei, grafiti Islamofobia disemprotkan dengan cat kuning di trotoar dekat Masjid Pusat Norwich dan Pusat Komunitas Islam di Jalan Aylsham.

Sekretaris masjid, Sirajul Islam (52 tahun) mengatakan, komunitasnya merasa lebih terpisah dari peristiwa di luar negeri. "Sulit untuk mengomentari seberapa besar apa yang terjadi di tempat lain mempengaruhi apa yang orang pikirkan di sini," kata Islam dilansir dari laman Edp24 pada Senin (7/6).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement