Senin 07 Jun 2021 20:03 WIB

Penyekatan Suramadu Ditambah dari Sisi Bangkalan

Kendaraan tanpa stiker khusus dilarang masuk Surabaya dari Bangkalan.

Sejumlah warga dari Pulau Madura keluar dari mobilnya saat mengantre masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah warga dari Pulau Madura keluar dari mobilnya saat mengantre masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bersama jajaran Kepolisian dan TNI melakukan penyekatan di kaki Jembatan Suramadu. Sebelumnya penyekatan sudah dilakukan kemarin, Ahad (6/6), hanya di sisi Surabaya. Senin ini penyekatan juga dilakukan di sisi Bangkalan, Madura.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, setiap pengendara sebelum melintas Jembatan Suramadu menuju ke Surabaya, dilakukan pemeriksaan rapid test antigen di Bangkalan. Ketika hasilnya negatif, maka kendaraannya kemudian ditempeli stiker khusus.

Baca Juga

"Alhamdulillah di Bangkalan ada penyekatan. Jadi yang kendaraan pelat M (Madura) disekat di sana diberikan tanda stiker. Tapi kalau tidak ada tanda stikernya, maka dilakukan antigen di sisi Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Menurut dia, pola penyekatan di kedua sisi ini berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Surabaya dan Bangkalan pada Ahad (6/6) malam. Saat penyekatan hari kedua ini, Wali Kota Eri Cahyadi yang didampingi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir juga terlihat beberapa kali terjun langsung melakukan pemeriksaan kendaraan.

Bahkan, ketiganya pun tidak canggung untuk menghentikan setiap kendaraan yang tidak ditempeli stiker bebas Covid-19. "Jadi yang sekarang dilihat ada masuk (kendaraan) ditempel stiker, itu berarti lolos penyekatan. Kalau tidak ada stikernya, plat M kita hentikan pengendaranya, untuk dilakukan rapid antigen di sini (Surabaya)," kata Eri.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menegaskan, bahwa upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 tidak hanya dilakukan di kedua sisi Jembatan Suramadu, tetapi juga di Dermaga Ujung-Kamal Bangkalan. "Di sana juga di rapid test antigen dan dikasih stiker. Kalau ternyata di sana ramai mungkin dilepas, kemudian rapid antigen di sini (Dermaga Ujung)," katanya.

Wali Kota Eri menyebut, bahwa penyekatan yang dilakukan petugas gabungan di Jembatan Suramadu dan Dermaga Ujung-Kamal ini berlangsung selama 24 jam. Personel gabungan yang berjaga pun terbagi ke dalam tiga shift. Sedangkan untuk masing-masing shift terdiri dari 60 personel.

"Satu shiftnya itu 60 orang, nanti setelah itu besoknya tiga shift lagi ganti orang lagi," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyampaikan, di hari kedua penyekatan ini, arus lalu lintas kendaraan terpantau lancar. Sehingga tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan di Jembatan Suramadu.

"Karena hari ini juga dilakukan Polres dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, melakukan rapid test antigen terhadap pengendara. Kalau sudah dicek dan rapid antigen, itu dapat tanda (stiker khusus). Kalau belum maka kita tindaklanjuti rapid antigen di sini (Surabaya)," kata AKBP Ganis.

Sedangkan, untuk antisipasi di pintu masuk pelabuhan, AKBP Ganis mengaku telah menyiagakan personel untuk berjaga di Dermaga Ujung. Bagi kendaraan yang lolos menumpang kapal tanpa dilengkapi adanya stiker bebas Covid-19, maka kemudian dilakukan rapid antigen di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak.

"Sudah dilakukan pola sama, ada penempatan personel bersama unsur TNI dan pemkot. Kami juga sudah koordinasi dengan PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) agar semua penumpang wajib rapid antigen sebelum beli tiket. Kalau belum, di sana sudah ada Dinas Kesehatan yang melakukan rapid antigen dari Madura," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement