Selasa 08 Jun 2021 01:20 WIB

Pariaman Terima Hibah Kapal Perang KRI Teluk Ratai TNI AL

Hibah Kapal Perang KRI Teluk Ratai TNI AL untuk koleksi museum

Rep: Febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
Hibah Kapal Perang KRI Teluk Ratai TNI AL untuk koleksi museum. Kapal perang TNI AL (Ilustrasi)
Hibah Kapal Perang KRI Teluk Ratai TNI AL untuk koleksi museum. Kapal perang TNI AL (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN— Pemerintah Kota Pariaman menerima hibah berupa kapal perang dari TNI Angkatan Laut. Kapal yang dihibahkan merupakan bekas KRI Teluk Ratai 509. Proses penyerahan hibah ini dilaksanakan di Markas Besar Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Teluk Bayur, Padang, Senin (7/6). Nantinya kapal perang ini akan dijadikan Museum Angkatan Laut di Kota Pariaman. 

"Dengan adanya bekas kapal perang ini, akan menjadi bukti sejarah, bahwa Kota Pariaman dulunya adalah pangkalan AL pertama di Pulau Sumatra, dan menjadi kebanggaan tersendiri nantinya untuk Pemerintah sendiri dan masyarakat," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar.

Baca Juga

Genius membayangkan Museum Kapal Perang ini akan menjadi magnet wisatawan untuk datang. Sekaligus dapat menjadi sarana edukasi kepada pelajar di Kota Pariaman sendiri, tentang sejarah bahari dari Kota Pariaman.

Untuk lebih lanjut, menurut Genius, pada Rabu (9/6) nanti, mereka akan rapat di Satlinlamil, Armada II Surabaya, bersama dengan Jajaran Lantamal II Padang untuk melihat secara langsung KRI Teluk Ratai 509. Supaya mereka dapat mengeksplorasi dan memaksimalkan apa yang bisa dikembangkan dari kapal perang ini.

Danlantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI, Hargianto berharap Kota Pariaman akan menjadi satu-satunya Museum Kapal Perang yang ada di luar pulau Jawa. Hal itu menurut dia dapat menjadi kebanggaan bagi Kota Pariaman, dan Sumatera Barat.

"Kita tidak ingin nantinya, Museum kapal Perang ini hanya biasa saja, tetapi harus luar biasa, dan hal ini juga yang diinginkan oleh Mabes TNI AL, agar kapal perang yang dihibahkan ini, dapat dimanfaatkan dan bernilai serta dirawat dengan baik," ucap Hargianto.

KRI Teluk Ratai 509, adalah Kapal Perang yang sudah dipensiunkan pada Tahun 2019 yang lalu.  Kapal perang ini adalah bekas kapal perang Amerika yang menjadi saksi sejarah pada perang Dunia II.

Selama setengah abad lebih, kapal perang ini banyak dilibatkan dalam operasi militer. Antara lain Operasi Dwikora, Operasi Seroja Timor-Timur, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, TNI/ABRI Masuk Desa, Angkutan Laut Militer (Anglamil) pasukan penjaga wilayah perbatasan RI, operasi penanggulangan bencana alam tsunami di Aceh dan bantuan angkutan laut dalam mendukung pembangunan nasional.

Kapal tersebut memiliki panjang 100 meter dan lebar 15,5 meter. Ia mampu mengangkut 20 tank dan 200 pasukan. Dan untuk memudahkan pendaratan pasukan beserta persenjataannya, kapal ini memiliki rampa depan dengan kemampuan mendarat langsung di pantai/Beaching.

 

Sebelum diresmikan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia, kapal ini milik Amerika Serikat bernama INAGUA SHIPPER-678. Kapal ini dibuat di Galangan Chicago Bridge dan Iron Co. USA pada tanggal 30 Juni 1944, dengan jenis Kapal Perang Landing Ship Tank (LST).

Pada 31 Maret 1960 kapal ini resmi diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan masuk dalam jajaran TNI AL pada tahun 1967. Saat itu kapal ini difungsikan sebagai unsur Satuan Kapal Amfibi Koarmatim dengan nama KRI Teluk Ratai-509. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement