REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan China memainkan peran penting dalam kerja sama vaksin. Dia menyebut kesenjangan vaksin global berisiko memperdalam pandemi Covid-19.
Retno menjelaskan, saat ini 75 persen vaksin dinikmati 10 negara dunia. Hanya 0,4 persen pasokan sampai ke negara berpenghasilan rendah. Sejauh ini ASEAN, ungkap Retno, juga baru memvaksinasi 7,8 persen populasinya.
“China, dalam hal ini, memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin,” ucap Retno dalam pengarahan pers seusai berpartisipasi dalam pertemuan khusus para menlu ASEAN dengan Menlu China Wang Yi yang digelar secara fisik di Chongqing, Senin (7/6).
Terkait hal itu, Retno menyinggung tentang masuknya dua vaksin Covid-19 asal Negeri Tirai Bambu, yakni Sinovac dan Sinopharm, dalam daftar penggunaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Dengan telah diterimanya persetujuan EUL (emergency use listing) WHO bagi Sinopharm dan Sinovac, diharapkan China dapat melakukan kerja sama dosis sharing termasuk melalui fasilitas Covax,” ujarnya.