Senin 07 Jun 2021 22:55 WIB

Kisah di Balik Perpustakaan Tua Afghanistan

Di perpustakaan tua Afganistan tersimpan puisi Afganistan yang lembut dan mendalam.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Warga Afganistan
Foto: AP
Warga Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Bangunan Perpustakaan Umum Kabul memiliki struktur bata sederhana tiga lantai, yang dibangun 55 tahun lalu. Ini merupakan satu-satunya perpustakaan umum milik negara di Kabul dan yang tertua dari beberapa taman pustaka umum di Afghanistan.

Dilansir dari Aljazirah pada Senin (7/6), Tempatnya, terjebak di antara gedung-gedung pemerintah yang megah. Disebutkan perpustakaan itu merupakan sebuah oasis di ibu kota yang kacau balau. Koridornya, kumuh dan remang-remang, sunyi senyap.

Baca Juga

"Puisi Afghanistan yang lembut dan mendalam, mengisyaratkan gagasan spiritualisme, dan perasaan transendental Afghanistan," renung penyair berusia 81 tahun Ghulam Haidar Haidari Wujodi saat dia membungkuk di atas mejanya di perpustakaan lantai atas.

Ada lubang seukuran seperempat di jendela besar, tepat di atas topi merah kecil yang seimbang di kepala Wujodi. Retakan memanjang, seperti laba-laba, dari lingkarnya. Itu hasil bantalan bola baja dari bom mobil di dekatnya tahun sebelumnya. Ini adalah pengingat yang menggelegar tentang realitas Kabul, dan anehnya bertentangan dengan suasana ruangan yang tenang.

Wujodi lahir di provinsi Panjshir, di bagian timur laut negara itu. Akan tetapi ia pindah ke Kabul sebagai seorang pemuda dengan impian besar menjadi penyair.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement