REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah merasa lega bisa menyelelesaikan Kompetisi IBL Pertamax 2021 di tengah pandemi Covid-19. “Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan kompetisi sesuai target. Kuncinya adalah kerja sama dan disiplin pada protokol kesehatan,” kata Junas seusai laga final IBL Pertamax 2021 antara Pelita Jaya Bakrie melawan Satria Muda Pertamina di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (6/6.
Gelar juara akhirnya direbut oleh Satria Muda yang mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 2-1 dalam seri final the best of three. Junas menilai musim ini sebagai awal untuk menuju pergelaran kompetisi yang lebih baik lagi pada musim-musim berikutnya.
“Yang pasti sukses IBL menumbuhkan kepercayaan diri bola basket Indonesia. Terbukti animo penonton luar biasa, bahkan meningkat hingga empat atau lima kali lipat,” katanya.
Laga final berformat best of three bahkan menciptakan rekor viewer selama ini. Saat gim final ditonton 71 ribu orang lewat saluran youtube IBL TV. Ini sebuah rekor baru. Tayang ulangnya juga sudah disaksikan lebih dari 480 ribu orang.
Secara tidak langsung, IBL juga membantu upaya pemerintah membangun optimisme masyarakat untuk terus bergerak dan berkarya tanpa meninggalkan protokol kesehatan. “Kita bisa membuktikan bisa mengalahkan Covid 19 dengan cara kita, yakni bekerja sama dalam berdisiplin terhadap protokol kesehatan dalam setiap kegiatan,” tegasnya.
Junas mengaku tidak sepenuhnya puas. Pada awal-awal kompetisi masih ada yang terpapar Covid-19. Namun sekali lagi IBL membuktikan bahwa dengan kerja sama semuanya bisa dilalui.
"Kerja sama, saling jaga, dan disiplin penuh pada protokol kesehatan, akhirnya membuat kita bisa terbebas dari Covid-19 hingga menyelesaikan kompetisi,” kata Junas.