Selasa 08 Jun 2021 05:40 WIB

Lebih dari 300 Tenaga Kesehatan di Kudus Terpapar Covid-19

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi.

Rep: Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terdapat lebih dari 300 tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terpapar Covid-19. Hingga 4 Juni, dilaporkan ada 358 orang nakes di Kudus yang terinfeksi virus corona. 

Kabar baiknya, para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 itu dalam keadaan baik, yang diyakini karena efikasi vaksin Covid-19 yang terbukti berjalan baik. “Termasuk satu orang dokter spesialis yang usianya 70 tahun yang juga terpapar, alhamdulillah kondisinya juga baik,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden.

Baca Juga

Lonjakan kasus tidak hanya terjadi di Kudus, melainkan juga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Ketika jumlah tenaga kesehatan berkurang karena terpapar Covid-19, lonjakan kasus juga berimbas pada kenaikan angka keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit. 

Untuk mengurangi beban tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit di wilayah tersebut, Kemenkes pun mengirimkan bantuan dokter dan perawat baik di Kudus. “Kita juga sudah mengirimkan dokter kerjasama dengan IDI dan perawat dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengisi dan mengurangi tekanan dari tenaga kesehatan yang cukup banyak terpapar di Kudus dan di Surabaya,” ujar Budi.

Selain tenaga kesehatan dari Kemenkes, menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kekurangan juga dipenuhi oleh tenaga kesehatan dari dinas kesehatan provinsi, serta  instansi rumah sakit Polri dan TNI di daerah lain. "Sehingga terkait kebutuhan tenaga kesehatan saat ini sudah tidak ada masalah," kata Listyo.

Kudus dan Bangkalan di Jawa Timur memang sedang menghadapi ledakan kasus Covid-19. Di Kudus, terjadi peningkatan keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dari sebelumnya hanya 40 pasien menjadi 350 pasien dalam sepekan lebih. Sementara di Bangkalan, jumlah tempat tidur isolasi yang terisi naik dari 10 pasien menjadi 80 pasien dalam kurun waktu yang sama. 

Untuk menekan angka penularan kasus, Budi mengimbau seluruh kepala daerah agar memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di masing-masing wilayahnya. Begitu juga dengan upaya meningkatkan testing, tracing, dan treatment, ia meminta agar pelaksanaannya lebih dimasifkan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement