REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu West Ganal, salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mengumumkan telah menghasilkan penemuan gas di sumur Eksplorasi Maha-2 yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur. Pertamina Hulu West Ganal adalah perusahaan joint venture dengan participant interest 30 persen bersama Eni West Ganal Ltd sebagai operator (40 persen) dan Neptune Energy West Ganal B.V. (30 persen) di blok West Ganal
Maha-2 adalah sumur eksplorasi-appraisal laut dalam (deep water) yang merupakan bagian dari komitmen pasti kegiatan pemboran di blok West Ganal. Pengeboran dimulai pada 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir, yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada 12 Mei 2021.
Maha-2 berhasil menemukan gas hidrokarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur pliocene. Dari hasil production test yang dibatasi oleh surface facility diperoleh pencatatan aliran gas sebesar 34 mmscfd yang merupakan salah satu penemuan besar (big fish) sumber daya gas dan pertama pada 2021 oleh PHI.
Produksi gas dari lapangan Maha ini direncanakan akan disambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU) sehingga dapat memaksimalkan sinergi dan optimisasi waktu dan biaya pengembangan fasilitas sub-sea.
Penemuan ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target produksi Indonesia 1 mmbopd minyak dan 12,3 bcfpd gas pada 2030 yang sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun strategic partnership dan pengembangan migas laut dalam.
Pada 2020 PHI mencatatkan kinerja positif dengan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 mbopd dan realisasi produksi gas sebesar 728 mmscfd. PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pengeboran dengan prioritas pada aspek HSSE dan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas ke depan.