Inflasi Purwokerto-Cilacap Selama Lebaran di Bawah Nasional

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq

Inflasi, ilustrasi
Inflasi, ilustrasi | Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --  Laju kenaikan harga komoditi barang dan jasa di wilayah Banyumas-Cilacap, Jawa Tengah, selama masa Lebaran pada Mei 2021, tergolong cukup rendah. Bahkan dibandingkan angka inflasi nasional, laju inflasi di kedua wilayah tersebut jauh di bawahnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, Samsun Hadi menyebutkan, inflasi pada Mei 2021 di Purwokerto hanya 0,19 persen (mtm) dan Cilacap 0,25 persen (mtm). ''Dibanding bulan sebelumnya, inflasi Mei 2021 memang lebih tinggi. Pada April, inflasi Kota Purwokerto sebesar 0,04 persen, sedangkan Cilacap hanya 0,05 persen,'' jelasnya.

Namun dia menyebutkan, dibanding laju inflasi rata-rata tingkat nasional, laju inflasi di Purwokerto dan Cilacap ini jauh lebih rendah karena laju inflasi nasional mencapai 0,32 persen. Sedangkan dibanding dengan laju inflasi rata-rata Jawa Tengah yang 0,17 persen, laju inflasi Kota Purwokerto dan Cilacap tercatat masih lebih tinggi.

Samsun menyebutkan, peningkatan inflasi Purwokerto dan Cilacap pada Mei 2021 dipengaruhi oleh masa Lebaran yang ditandai dengan peningkatan permintaan barang-barang tertentu. Hal ini menimbulkan kenaikan harga antara lain pada jasa  transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau, pakaian, dan alas kaki. ''Namun di sisi lain, inflasi ini tertahan oleh penurunan harga pada komoditas cabai rawit, cabai merah, dan beras,'' katanya.

Dengan laju inflasi Mei 2021, Samsun menyebutkan, inflasi secara tahunan Kota Purwokerto hanya tercatat 1,62 persen (yoy) dan Cilacap 1,57 persen (yoy). Tingkat inflasi tahunan tersebut masih sangat jauh dari rentang sasaran inflasi 3 persen ± 1 persen (yoy). Bahkan dibanding rata-rata historis dua tahun terakhir 2018-2019 yang tercatat sebesar 2,19 persen, laju inflasi tahunan Mei 2021 ini masih jauh lebih rendah.

Berdasarkan data inflasi tersebut, Samsun memperkirakan,  laju inflasi Kota Purwokerto dan Cilacap pada 2021 diperkirakan akan tetap terkendali. Sedangkan yang diperkirakan dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan.

Antara lain meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional, serta bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha, dan perubahan cuaca dan iklim yang mempengaruhi produksi beberapa komoditas hortikultura dapat menyebabkan peningkatan harga pada komoditas terdampak.

Lebih dari itu, ia juga menilai kebijakan pemerintah memberikan subsidi PPnBM pembelian kendaraan roda empat dan pelonggaran LTV 100 persen,  diperkirakan turut mendorong tingkat konsumsi masyarakat.

''Di sisi lain, beberapa hal yang berpotensi menahan laju inflasi antara lain masih terbatasnya konsumsi dan daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang masih berlanjut serta pasokan bahan pangan utama yang diperkirakan terkendali,'' ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Cadangan Devisa Mei 2021 Capai Rp 1.946,09 Triliun

Konsumsi Naik, Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Sepanjang Mei, IHSG Turun 0,8 Persen

Inflasi Naik, Kemenko Perekonomian: Pemulihan Kian Kuat

Inflasi di Kota Malang Naik Tipis 

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark