Selasa 08 Jun 2021 15:03 WIB

Unhan RI akan Beri Megawati Gelar Profesor Kehormatan

Rencananya, acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat termasuk Preside, dan Wapres.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian
Foto: Istimewa
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Pertahanan (Unhan) akan menggelar sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Unhan RI kepada Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri. Pemberian gelar itu disebut tidak terlepas dari kepemimpinan Megawati dalam menghadapi krisis multidimensi kala menjadi presiden.

“Pada hari Jumat akan dilakukan sidang senat terbuka Unhan RI dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, dalam siaran pers, Selasa (8/6).

Rektor Unhan RI mengatakan, sidang senat akademik Unhan RI telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan RI atas seluruh karya ilmiah Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut merupakan syarat untuk dilakukan pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.

Menurut Amarulla, pemberian gelar itu tidak terlepas dari kepemimpinan Megawati dalam menghadapi krisis multidimensi pada era pemerintahannya. Dia mengungkapkan, Unhan RI mencatat sejumlah keberhasilan Megawati dalam menuntaskan sejumlah konflik sosial di Indonesia.

"Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial  seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pascabom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia," kata dia.

Selain itu, Amarulla juga menyebutkan, Megawati merupakan presiden pertama perempuan di Indonesia. Menurut dia, pada era Megawati pula untuk pertama kalinya diselenggarakan Pemilihan Umum Legislatif dan Presidensial secara langsung.

Dia mengatajan, para menteri Kabinet Gotong Royong di bawah kepemimpinan Megawati dan sejumlah guru besar dari dalam dan luar negeri pun mengakui peran Megawati. Mereka, dia sebut, telah memberikan rekomendasi akademik atas kuatnya karakter kepemimpinan Megawati.

Amarulla menyebutkan, sejumlah guru besar yang menjadi promotor Megawati menjadi profesor kehormatan. Beberapa guru besar dari dalam negeri yang memberikan rekomendasi akademik berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri. Sedangkan guru besar dari luar negeri berasal dari Jepang, Cina, Korea Selatan dan Perancis.

Sebelum pengukuhan gelar profesor kehormatan oleh Ketua Senat Unhan RI dilakukan, Megawati akan menyampaikan orasi ilmiah. Selaku kandidat penerima gelar, Megawati juga akan didampingi sejumlah guru besar pendamping kandidat.

Rencananya, acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat termasuk Presiden RI dan Wakil Presiden RI serta sejumlah Menteri Kabinet serta undangan lainnya, dan dalam pelaksanaanya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement