Selasa 08 Jun 2021 15:34 WIB

Pemuda yang Injak Pemakaman Belanda di KRB Minta Maaf

Dua pemuda yang viral menginjak-injak nisan makam Belanda di KRB meminta maaf

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Esthi Maharani
Dua pemuda yang viral karena menginjak-injak pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) meminta maaf secara langsung ke GM Corporate Communication and Security PT MNR, Zaenal Arifin di KRB, Selasa (8/6).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Dua pemuda yang viral karena menginjak-injak pemakaman Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) meminta maaf secara langsung ke GM Corporate Communication and Security PT MNR, Zaenal Arifin di KRB, Selasa (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Dua pemuda yang viral menginjak-injak nisan makam Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) secara sukarela mendatangi KRB dan menyampaikan permohonan maaf, Selasa (8/6). Keduanya mengaku tidak tahu jika lokasi yang diinjak-injak merupakan pemakaman.

Tak hanya meminta maaf, dua pemuda bernama Heru Zembar (25 tahun) dan Aditia Supandi (23) menandatangani surat perjanjian bermaterai dengan pihak PT Mitra Natura Raya (MNR). Selain Heru dan Aditia, diketahui ada satu orang lain yang berlaku sebagai perekam video, namun tidak ikut hadir.

Kepada wartawan dan PT MNR, Heru mengaku awalnya dia dan kedua temannya hanya berfoto-foto di sekitar KRB.

“Kronologinya sih kayak wisatawan pada umumnya ya, niat foto-foto terbawa suasana untuk melihat lokasi ini. Awalnya kita tidak tahu  bahwa ini makam kita terbawa euforia aja,” kata Heru ketika ditemui Republika di KRB, Selasa (8/6).

Dari kejadian tersebut, Heru mengaku khilaf dan menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran. Dia pun meminta masyarakat tidak mengikuti hal tidak terpuji yang sempat dilakukannya di KRB.

Pria asal luar Kota Bogor ini baru pertama kali mengunjungi KRB. Sehingga video yang dibagikan melalui Instagram Story salah seorang temannya yang tidak hadir itu merupakan spontanitas, bukan bentuk menjelek-jelekan.

“Namanya manusia kadang ada khilafnya, jadi itu spontanitas sih. Mudah-mudahan pelajaran juga buat teman-teman sekalian. Nitip permintaan maafnya yang sebesar-besarnya dari temanku juga. Jangan sampailah terjadi lagi kayak gini, dan jangan ditiru ya,” ucapnya.

General Manager Corporate Communication and Security PT MNR, Zaenal Arifin menghargai niat baik dari para pelaku. Apalagi, dua dari tiga orang tersebut datang dalam dua hari setelah kejadian tanpa diminta.

“Jadi kami sebagai pengelola juga memaklumi dan menjadikan ini sebagai pelajaran beraama agar ke depannya bagaimana berkunjung, maupun etika berada di Kebun Raya bisa lebih baik lagi,” kata Zaenal.

Dia mengatakan, sebagai mitra dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari KRB, PT MNR akan meningkatkan pelayanan publik. Terutama dalam menjaga pemakaman Belanda yang merupakan cagar budaya yang harus dijaga, dirawat, dan dihormati.

Selain meningkatkan patroli, Zaenal menuturkan, pihaknya akan memasang sign atau tanda adanya pemakaman Belanda di titik tersebut. Diketahui, beberapa tahun yang lalu di lokasi tersebut terdapat tanda dan tembok pembatas antara jalan dan pemakaman.

“Ini memang terbuka, tapi beberapa tahun lalu memang dipagari. Tapi menurut kami bahwa makam ini memang juga berkenan dikunjungi oleh publik dengan beretika berkunjung selayaknya ke makam-makam yang lain. Dengan sopan, tidak melakukan vandalisme, ataupun apa yang terjadi seperti yang viral kemarin itu sangat tidak dibenarkan,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement