Selasa 08 Jun 2021 16:43 WIB

Tak Perlu Panik Jika Siklus Haid Terganggu Usai Vaksinasi

Pembicaran tentang perubahan siklus menstruasi usai vaksinasi ramai di Twitter.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan mencatat siklus haidnya (ilustrasi). Di Twitter, sejumlah perempuan menceritakan perubahan terkait menstruasi usai menjalani vaksinasi Covid-19.
Foto: Republika/Musiron/ca
Perempuan mencatat siklus haidnya (ilustrasi). Di Twitter, sejumlah perempuan menceritakan perubahan terkait menstruasi usai menjalani vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah gejala kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 dilaporkan kemungkinan akan terjadi kepada orang-orang yang telah divaksinasi. Gejala tersebut antara lain demam, kedinginan, dan nyeri otot.

Efek samping itu termasuk wajar. Oleh karenanya, wajar pula jika orang bertanya-tanya apakah vaksinasi dapat memengaruhi aspek kesehatan untuk sementara, seperti siklus menstruasi.

Baca Juga

Menurut laman Health, dilansir Selasa (8/6), tidak ada alasan untuk tidak divaksinasi saat Anda sedang menstruasi. Baik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat maupun American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tidak mencantumkan menstruasi sebagai alasan untuk menunda vaksin.

Bagaimana dengan cerita sejumlah perempuan di media sosial yang mengungkapkan bahwa mereka tiba-tiba mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya setelah divaksinasi? Dalam utas Twitter yang panjang, associate professor University of Illinois Kate Clancy, PhD, mengatakan, dia telah mendengar dari orang lain mengenai menstruasi yang menjadi berat pascavaksinasi.

“Saya ingin tahu apakah perempuan lain ada yang mendapati perubahan dalam menstruasinya? Saya menerima dosis 1 Moderna pada 1,5 pekan lalu dan menstruasi saya datang lebih awal sekitar satu hari atau lebih, dan haidnya memancar seperti waktu saya berusia 20-an,” cicit dia di Twitter.

Pengguna Twitter pun ramai menimpali pertanyaan tersebut dengan pengalamannya mereka sendiri. Ada yang menceritakan, dirinya mengalami siklus menstruasi yang sangat berat tepat satu pekan setelah dosis kedua Moderna. Ia mengaku datang bulan muncul sekitar 2,5 pekan lebih awal.

Perempuan lain pun turut komentar. Seseorang mengatakan, dia mendapat siklus haid sembilan hari setelah mendapatkan vaksin Moderna. Padahal, di hari mendapat vaksin Moderna, dia sedang mengalami hari terakhir menstruasi.

 

CDC memiliki Vaccine Adverse Event Reporting System, yaitu program pengawasan yang memungkinkan orang dapat melaporkan efek samping yang mereka alami setelah mendapatkan vaksin. Puluhan perempuan melaporkan mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya, kram yang menyakitkan, dan siklus menstruasi yang tidak biasa setelah divaksinasi.

Namun, mengingat bahwa siapapun dapat mengirimkan apapun ke sistem, itu semua hanya anekdot pada saat ini. Para ahli mengatakan, sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti mengenai hal itu.

“Bagi para perempuan yang melaporkan rasa nyeri menstruasi yang lebih berat daripada biasanya mungkin itu merupakan nyeri haid yang biasa, namun terjadinya usai vaksinasi,” ujar ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Maryland.

Sebuah penelitian kecil terhadap 233 perempuan usia subur yang positif Covid-19 secara klinis melaporkan beberapa perubahan menstruasi. Dari 177 pasien dengan catatan tentang periode haidnya, 25 persen di antaranya memiliki perubahan volume menstruasi.

Sementara itu, 20 persen di antaranya memiliki periode yang lebih ringan dari biasanya dan 19 persen memiliki siklus yang lebih lama dari biasanya. Meskipun ada kemungkinan bahwa vaksin Covid-19 dapat memiliki efek yang sama, hal itu tidak diketahui saat ini.

Ada juga kemungkinan bahwa stres bisa berperan. Menurut dekan untuk kesehatan wanita di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School di New Jersey, Gloria A. Bachmann, MD, stres bisa menjadi alasan yang mengganggu dan agak kabur untuk perubahan terkait periode, tapi itu kemungkinan nyata.

"Siklus menstruasi dapat diubah atau dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stres, kurang tidur, olahraga, dan beberapa obat. Oleh karena itu, tidak biasa bagi beberapa wanita untuk memperhatikan, setelah menerima vaksinasi, perubahan dalam periode mereka, seperti datang lebih awal, atau memiliki aliran yang lebih berat, atau mengalami lebih banyak kram daripada biasanya,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement