REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Komite pusat Fatah meminta masyarakat Palestina bergerak dan berhimpun untuk mengonter pawai bendera sayap kanan yang direncanakan pemukim Yahudi Israel di Yerusalem. Pawai itu rencananya digelar pada Kamis (10/6) mendatang.
“Yerusalem adalah garis merah. Rakyat Palestina memiliki kemauan dan ketahanan yang kuat dan cukup untuk melawan pendudukan di Yerusalem serta semua tanah Palestina yang diduduki,” kata Fatah dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor pada Senin (7/6).
Fatah menyebut, konflik selama 100 tahun telah membuktikan, Palestina tidak akan pernah menyerah. “Kami akan terus melawan sampai tentara dan pemukim Israel di Palestina tersisih. Rakyat Palestina tidak akan terus membayar harga konflik politik fasis Israel dan rasialis sayap kanan serta rencana mereka,” ujar Fatah.
Fatah pun mengapresiasi sikap warga Palestina di Sheikh Jarrah, sebuah lingkungan di Yerusalem Timur yang hendak digusur Israel. Fatah memuji perlawanan yang dilakukan warga Palestina di sana.
Fatah menempatkan tanggung jawab penuh pada Israel atas segala kemungkinan konsekuensi dari situasi di Yerusalem yang diduduki dan wilayah Palestina lainnya. Ia meminta masyarakat internasional segera campur tangan dan menghentikan rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk politisi sayap kanan dan ekstremis Israel lainnya, yang berusaha melakukan Yahudisasi di Yerusalem, termasuk Masjid al-Aqsa.