Selasa 08 Jun 2021 18:41 WIB

Kasus Covid Meningkat, Wali Kota Bandung Minta Warga Siaga

Angka keterisian rumah sakit di Kota Bandung sudah mencapai 79,9 persen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Sejumlah petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong peti jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Senin (7/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (6/6) pukul 19.25 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 20.003 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 355 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 18.892 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong peti jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Senin (7/6). Berdasarkan hasil data yang dihimpun dari situs covid19.bandung.go.id hingga (6/6) pukul 19.25 WIB tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 20.003 kasus dan angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 355 orang sementara jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 18.892 kasus. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial meminta agar masyarakat tetap siaga terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang saat ini mengalami peningkatan signifikan. Ia pun meminta kepada gugus tugas Kota Bandung agar lebih melakukan antisipasi di tingkat RT atau RW.

"Kemarin saya dapat laporan dari pak sekda memang Kota Bandung termasuk, pertumbuhan Covid ini cukup signifikan. Namun demikian, saya sudah minta ke sekda harus siaga terus di lapangan bersama gugus tugas," ujarnya kepada wartawan di Pendopo Wali Kota Bandung, Selasa (8/6).

Baca Juga

Ia menuturkan, pencegahan penyebaran Covid-19 harus dilakukan pada tahap skala mikro di tingkat RT maupun RW. Terkait dengan data provinsi Jawa Barat yang menyebutkan kasus Covid-19 di Bandung berada urutan kedua pekan ini, Oded mengatakan hal itu karena tes yang terus dilakukan.

"Kota Bandung konsisten dari awal antara testing, tracing, kita konsisten terus. kedua, saya sampaikan, itu mungkin diambil dari kondisi eksisting tentang BOR," ujarnya. BOR atau keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit sudah mencapai 79,9 persen.

"Kota Bandung itu semuanya 52 persen yang memenuhi isolasi itu Kota Bandung, sisanya dari luar Bandung. KTP Bandungnya ya cuma 52 persen, sisanya luar Bandung yang dapat rujukan di kota Bandung," katanya.

Sebelumnya, Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami kenaikan. Apabila kasus Covid-19 terus mengalami kenaikan satu pekan terakhir maka pembelajaran tatap muka akan diusulkan kepada Wali Kota Bandung untuk ditunda.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami kenaikan. Namun begitu, positivity rate atau laju penyebaran Covid-19 saat ini masih berada di angka 6 persen.

"Sekarang BOR 79 (persen) memang dulu di angka 93. Sekarang ada tren naik artinya yang bergejala bertambah tapi saya melihat positivity rate 6 sekian persen dibandingkan kemarin 7 persen semakin baik," ujarnya, Senin (7/6).

Ia mengatakan, data kasus penyebaran Covid-19 di Bandung sangat dinamis sehingga masyarakat harus tetap waspada secara maksimal. Pihaknya sudah meminta kepada dinas kesehatan agar meminta rumah sakit menambah tempat tidur dan mengoptimalkan tempat isolasi mandiri (isoman).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement