Selasa 08 Jun 2021 18:53 WIB

Sekolah Tatap Muka di Riau Mulai 1 Juli

Proses belajar mengajar dibatasi 2 jam serta paling lama selama 2chari dalam sepekan.

Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa berkebutuhan khusus hadir mengikuti ujian semester di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Dumai, Riau, Selasa (8/6/2021). Kegiatan belajar mengajar bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut selama masa pandemi COVID-19 ditiadakan terkecuali hadir pada saat mengikuti ujian dan sejumlah orangtua siswa berharap pemerintah mengijinkan sekolah dibuka kembali dikarenakan siswa membutuhkan interaksi lansung dengan guru pembimbingnya.
Foto: ANTARA /Aswaddy Hamid
Sejumlah siswa berkebutuhan khusus hadir mengikuti ujian semester di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Dumai, Riau, Selasa (8/6/2021). Kegiatan belajar mengajar bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut selama masa pandemi COVID-19 ditiadakan terkecuali hadir pada saat mengikuti ujian dan sejumlah orangtua siswa berharap pemerintah mengijinkan sekolah dibuka kembali dikarenakan siswa membutuhkan interaksi lansung dengan guru pembimbingnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Penyelenggaraan sekolah tatap muka di Provinsi Riau dimulai 1 Juli 2021. Sekolah tatap muka berlaku hanya untuk 25 persen siswa di setiap kelas. Proses belajar mengajar dibatasi 2 jam serta paling lama selama dua hari dalam sepekan.

"Proses sekolah tatap muka ini tetap merujuk pada arahan Pak Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Riau. Presiden menekankan agar semua kepala daerah berhati-hati terhadap kemungkinan bertambahnya kasus positif COVID-19 di daerah ini," kata Gubernur Riau Syamsuar, Selasa (8/6).

Baca Juga

Pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut, katanya, sekolah harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan, peserta didik dan pengajar memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Dalam upaya yang sama untuk menekan penularan virus corona, seluruh kepala daerah di Provinsi Riau agar segera mempercepat pelacakan dan memutus mata rantai penularan COVID-19 di daerah masing-masing," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement