REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Palang Merah Myanmar meningkatkan bantuan untuk ratusan ribu orang karena krisis ekonomi sejak kudeta 1 Februari menambah kesulitan yang disebabkan oleh epidemi Covid-19, kata organisasi kemanusiaan itu pada Selasa (8/6).
"Banyak orang berjuang untuk mendapatkan penghasilan dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan dasar seperti perawatan kesehatan," kata Sekretaris Jenderal Palang Merah Myanmar, Htin Zaw Soe, dalam sebuah pernyataan.
Palang Merah mengatakan akan meningkatkan dukungan untuk 236.000 orang di seluruh Myanmar dengan bantuan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Bantuan akan mencakup bantuan makanan dan bantuan uang tunai.Negara berpenduduk 53 juta orang itu telah terjerumus ke dalam kekacauan sejak tentara menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Ekonomi telah dilumpuhkan oleh pemogokan dengan protes anti junta yang berlangsung setiap hari. Ratusan penentang kekuasaan militer telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan ribuan orang ditahan sementara konflik berkobar di perbatasan Myanmar.