Selasa 08 Jun 2021 21:40 WIB

El Salvador akan Jadikan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Sah

El Salvador akan menjadi negara pertama di dunia yang memakai mata uang kripto

Red: Nur Aini
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.

 

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.

Baca Juga

“Dalam jangka pendek, ini akan menciptakan lapangan kerja dan membantu memberikan inklusi keuangan kepada ribuan orang di luar ekonomi formal. Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, kami berharap keputusan ini dapat membantu kami mendorong umat manusia setidaknya sedikit ke arah yang benar,” kata Bukele selama Konferensi Bitcoin di Miami, Florida, AS.

Dia berencana memperkenalkan undang-undang mengenai keputusannya itu pekan depan.

Bukele, 39, yang menurut survei baru-baru ini didukung oleh lebih dari 90 persen warga Salvador, mengatakan Bitcoin dapat membantu meningkatkan ekonomi.

“Inklusi keuangan bukan hanya keharusan moral tetapi juga cara untuk menumbuhkan ekonomi negara, menyediakan akses ke kredit, tabungan, investasi, dan transaksi yang aman,” jelas Bukele.

“Kami berharap keputusan ini akan membuka ruang bagi para inovator terkemuka dalam menata kembali masa depan keuangan," kata dia lagi.

Sekitar 70 persen populasi El Salvador tidak memiliki rekening bank dan bekerja di sektor ekonomi informal.

Menurut presiden, kebijakan baru ini akan memfasilitasi transfer yang lebih cepat untuk pengiriman uang senilai USD6 miliar per tahun. Namun, presiden tidak merinci bagaimana Bitcoin akan hidup berdampingan dengan mata uang resmi El Salvador, dolar AS.

Lewat Twitter, Bukele juga mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memberikan “tempat tinggal permanen bagi pengusaha crypto".

Ide Bukele mengejutkan banyak orang, karena meskipun Bitcoin legal untuk dimiliki di sebagian besar negara, Bitcoin tidak pernah ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah. Pemimpin sayap kanan, yang telah berkuasa sejak 2019, telah banyak dikritik karena membuat keputusan otoriter.

Bulan lalu, dia memecat lima hakim agung setelah pengadilan El Salvador memutuskan bahwa penggunaan kekuasaan darurat oleh presiden selama pandemi tidak konstitusional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement