REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Kesehatan Surabaya menambah jumlah tenaga kesehatan (nakes) di area penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya, Jawa Timur. Penambahan nakes dilakukan untuk memaksimalkan tes cepat antigen bagi para pengendara kendaraan bermotor.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan jumlah nakes yang bertugas per hari ini mencapai 500 orang. Rinciannya adalah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dari 63 perwakilan Puskesmas se-Surabaya, RSUD dr Mohamad Sowandhie, dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH).
"Nakes tersebut bekerja dalam lima shift per hari," ujarnya.
Selain itu, Dinkes Surabaya juga sudah memperbanyak jumlah meja. "Ini sudah menjadi tugas kami. Para nakes lebih baik bekerja seperti ini, jangan sampai masuk rumah sakit dan bertambah parah yang mengakibatkan nakes juga tertular," kata Febria.
Ia berharap dengan adanya penambahan personel, para nakes tetap menjaga imunitas tubuh agar tetap semangat dalam bertugas. "Jangan lupa minum vitamin dan harus bahagia. Itu kuncinya," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penambahan personel penting dilakukan agar para nakes tidak kewalahan dalam menangani pasien. "Penambahan ini sekaligus mencegah terjadinya kerumunan saat menunggu antrean," katanya.
Tidak hanya itu, kondisi ini adalah momen bagi pemerintah daerah untuk saling bahu membahu, tidak menyalahkan, dan saling memberi dukungan. Ia juga tidak keberatan jika Bupati Bangkalan membutuhkan bantuan termasuk nakes. Eri mengaku siap menerjunkan pasukan nakesnya.
"Kalau memang kekuatan nakesnya lebih banyak di kami, tidak apa-apa kami ke sana. Yang penting saling membantu karena Madura dan Surabaya ini tidak dapat dipisahkan. Untuk saat ini, bantuannya ada tenda dan antigen juga," ujarnya.