REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengungkapkan, berstatus Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang terdaftar dan diawasi OJK, Bank Wakaf Mikro (BWM) didirikan untuk menyediakan akses permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal. Selain itu, BWM berperan untuk memberdayakan komunitas di sekitar pesantren dengan pola pendampingan.
Sesuai peruntukannya, BWM didirikan untuk menyediakan akses permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal dan memberdayakan masyarakat. Ia berharap melalui penyaluran itu bisa menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang akan mendorong bergeraknya kegiatan perekonomian di tingkat bawah.
Dengan begitu, BWM mendukung upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. "Model bisnis BWM hadir sebagai inkubator untuk mempersiapkan nasabah agar naik kelas menjadi pelaku usaha yang mampu mengakses lembaga keuangan formal dengan persyaratan pembiayaan yang lebih kompleks," ungkap Kiai Ma'ruf dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6).
Sebab, karena akses permodalan menjadi salah satu permasalahan kesempatan berusaha bagi masyarakat kecil. Karena masyarakat kecil memiliki keterbatasan akses permodalan ke lembaga keuangan dan perbankan.
Di samping itu, masyarakat yang baru memulai kegiatan berusaha juga memerlukan adanya pendampingan secara kontinyu serta akses pemasaran bagi produknya. Saat ini jumlah pesantren mencapai 28.914 dan tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.
Angka itu merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan. Pesantren merupakan elemen masyarakat yang mempunyai fungsi strategis dalam pendampingan untuk mendorong pemberdayaan perekonomian masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Kiai Ma'ruf menyebut, saat ini sudah ada 60 BWM di Indonesia. Secara keseluruhan, 60 BMW itu sudah menyalurkan pembiayaan Rp 67 miliar 44.900 nasabah dan 4.780 Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).