REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kabupaten Ciamis menjadi salah satu dari daerah yang berstatus zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 di Jawa Barat (Jabar). Presentase angka kematian pasien Covid-19 dinilai menjadi salah satu pemicunya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Bayu Yudiawan mengatakan, faktor yang penyebab Ciamis masuk zona merah adalah meningkatnya kasus kematian pasien Covid-19. masuk zona merah itu karena kasus kematisn tinggi. Ia menyebutkan, presenate angka kematian pasien Covid-19 di atas rata-rata nasional dan provinsi.
"Kalau secara nasional tingkat kematian itu ada di angka 2,3 persen, Jawa Barat 1,4 persen, di Ciamis 3,7 persen," kata dia sata dihubungi Republika, Selasa (8/6).
Ia menyebutkan, berdasarkan data per Selasa, terdapat 219 kasus meninggal akibat Covid-19 di Ciamis. Menurut dia, dari total kasus itu, lebih dari setengahnya merupakan pasien Covid-19 berusia lanjut (lansia).
Bayu mengatakan, sebanyak 126 dari 219 kasus meninggal merupakan pasien Covid-19 lansia. "68 persen adalah lansia. Malah yang usia 20-29 hanya tiga orang. Itu pun meninggal karena insiden," kata dia.
Ia mengakui, di Kabupaten Ciamis banyak lansia yang terpapar Covid-19. Di sisi lain, lansia lebih rentan mengalami gejala ketika terpapar Covid-19.
Atas dasar itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis akan mulai fokus melakukan vaksinasi kepada lansia. Menurut dia, selama dua pekan terakhir, setidaknya terdapat lebih dari 8.000 lansia yang sudah menjalani vaksinasi tahap pertama.
"Kita baru mulai dua pekan ini. Target 167 ribu, jadi masih panjang," kata dia.
Bayu mengatakan, vaksinasi kepada lansia baru dilakukan belakangan ini lantaran sebelumnya fokus menyasar pelayan publik. Selain itu, distribusi vaksin untuk lansia juga baru datang belakangan.