REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UNICEF meminta negara-negara G7 (Amerika, Inggris, Jerman, Kanada, Italia, Prancis, Jepang) untuk menyumbang vaksin mereka. UNICEF mengatakan, perlu ada pasokan yang stabil sepanjang tahun karena negara-negara miskin tidak memiliki sumber daya untuk menggunakannya sekaligus.
Inggris dan negara-negara lain telah berjanji untuk menyumbangkan vaksin mereka yang ternyata berlebih, mereka telah diminta untuk memberinya sejak lebih awal. Penyanyi solo perempuan milenial, Billie Eilish, dan mantan pesepakbola, David Beckham, mendukung permohonan UNICEF tersebut.
Dalam surat mereka, para selebritas mengatakan, UNICEF sudah mengirimkan vaksin di negara-negara miskinx, tetapi mereka masih kekurangan 190 juta dosis."Virus ini masih menyebar di banyak negara dan menghasilkan varian baru yang berpotensi mengembalikan kita semua ke tempat awal," demikian bunyi surat itu kepada G7.
Beberapa figur publik telah menandatangani surat untuk kelompok negara-negara kaya dalam G7, meminta mereka untuk menyumbangkan 20 persen dari vaksin mereka pada Agustus 2021 mendatanb. "Pandemi tidak akan berakhir di mana pun, sampai semuanya berakhir," kata Beckham.
Bintang-bintang lain yang telah menandatangani surat itu termasuk Andy Murray, Olivia Colman, Ewan McGregor, Liam Payne, Priyanka Chopra Jonas, Orlando Bloom, Katy Perry, Gemma Chan, Whoopi Goldberg, Claudia Schiffer, dan Chris Hoy.
Beberapa selebriti seperti bintang tenis Murray juga mendesak orang-orang di Inggris untuk menyumbang untuk banding VaccinAid UNICEF.
Beberapa negara, seperti Inggris yang telah memesan 400 juta dosis berbagai vaksin, telah memvaksinasi sebagian besar warganya.
Pimpinan vaksin UNICEF, Lily Caprani, mengatakan bahwa semua negara termasuk negara miskin, perlu memvaksinasi rakyat mereka sendiri. Itu merupakan hak yang sama dengan negara-negara lain di dunia.
“Pada titik tertentu, tidak diragukan lagi, kita perlu memvaksinasi anak di bawah 18 tahun. Tetapi prioritas saat ini adalah memastikan bahwa semua kelompok rentan dan prioritas di seluruh dunia sudah mendapatkan vaksin,” katanya.
"Jadi kami mengatakan negara-negara seperti Inggris dan G7 perlu menyumbangkan dosis mereka ke negara-negara berpenghasilan rendah sekarang, sambil tetap memvaksinasi populasi mereka sendiri,"
Tidak seperti negara lain, Inggris belum mengungkapkan berapa banyak dosis yang akan disumbangkan ke skema pembagian vaksin Covax. Inggris hanya mengatakan bahwa mereka akan menyumbangkan vaksinnya yang berlebih.
Awal pekan ini lebih dari 100 mantan perdana menteri, presiden, dan menteri luar negeri, mendesak para pemimpin negara-negara G7 untuk membayar dua pertiga dari 46,6 miliar poundsterling yang dibutuhkan, untuk memvaksinasi negara-negara berpenghasilan rendah.