Rabu 09 Jun 2021 10:00 WIB

Google tak Lagi Monopoli Mesin Pencari Android di Eropa

Google akan membiarkan pesaingnya menjadi default untuk perangkat Android di Eropa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Google search
Foto: mashable
Google search

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google telah tunduk pada tekanan dari pesaing di Eropa. Google akan membiarkan mesin pencari lainnya untuk bersaing secara gratis supaya menjadi mesin pencari default untuk perangkat Android di Eropa. Langkah Google ini sebagai upaya memenuhi janji antimonopoli Uni Eropa dua tahun lalu.

Langkah oleh Google itu dilakukan ketika blok 27 negara itu mempertimbangkan aturan yang dapat diperkenalkan tahun depan untuk memaksa Google, Amazon, Apple dan Facebook untuk memastikan level playing field bagi para pesaing.

Baca Juga

Sistem operasi seluler Android Google berjalan pada sekitar empat perlima dari smartphone dunia. Google mengatakan pada 2019 bahwa saingan harus membayar melalui lelang untuk muncul di layar pilihan pada perangkat Android baru di Eropa dari mana pengguna memilih mesin pencari pilihan mereka.

Perubahan opini Google mengikuti denda 4,24 miliar euro yang diberikan oleh Komisi Eropa, otoritas antimonopoli Uni Eropa, pada 2018 karena menggunakan Android secara tidak adil untuk memperkuat dominasi mesin pencarinya.

“Kami sekarang membuat beberapa perubahan terakhir pada Layar Pilihan termasuk membuat partisipasi gratis untuk penyedia pencarian yang memenuhi syarat. Kami juga akan meningkatkan jumlah penyedia pencarian yang ditampilkan di layar,” Direktur di Google Oliver Bethell, menulis dalam sebuah posting blog di Selasa (7/6), dilansir dari Reuters, Rabu (9/6).

Perubahan akan mulai berlaku pada September. Google mengatakan lima mesin pencari paling populer yang memenuhi syarat di setiap negara Uni Eropa menurut StatCounter, termasuk Google akan ditampilkan secara acak di bagian atas layar. Sementara hingga tujuh akan ditampilkan di bagian bawah.

Sebelumnya, hanya ada empat alternatif mesin pencari yang dipilih dalam lelang terpisah untuk setiap negara UE, untuk ditampilkan di layar Android. Namun DuckDuckGo, mesin pencari saingan yang telah lama mengeluhkan proses lelang, mengatakan Google harus melangkah lebih jauh.

“Google sekarang melakukan apa yang seharusnya dilakukan tiga tahun lalu: menu preferensi pencarian gratis di Android di UE,” cuit CEO Gabriel Weinberg. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement