Rabu 09 Jun 2021 11:52 WIB

Ancaman Bubble, Regulator China Minta Bank Awasi Evergrande

Obligasi dan saham Evergrande telah merosot dalam beberapa pekan terakhir.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Bank Sentral Cina. ilustrasi
Bank Sentral Cina. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Regulator China telah menginstruksikan kreditur utama China Evergrande Group untuk melakukan tes stres baru pada eksposur mereka ke pengembang yang paling berutang di dunia. Pihak berwenang yang dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pengembangan Keuangan baru-baru ini mengatakan kepada pemberi pinjaman termasuk Industrial & Commercial Bank of China Ltd untuk menilai potensi pukulan terhadap modal dan likuiditas mereka jika Evergrande mengalami masalah.

Tidak jelas apakah hasilnya akan mengarah pada tindakan resmi. Hal tersebut disampaikan sumber anonim pada Bloomberg.

Meskipun ini bukan pertama kalinya regulator mengharuskan bank untuk melaporkan eksposur Evergrande mereka, arahan tersebut menunjukkan kekhawatiran tentang kesehatan keuangan perusahaan telah menjadi cukup serius untuk sekali lagi mencapai tingkat atas pemerintah China.

Obligasi dan saham Evergrande telah merosot dalam beberapa pekan terakhir di tengah hebohnya berita negatif. Mulai dari keterlambatan pembayaran utang jangka pendek oleh beberapa afiliasinya hingga laporan media yang menyebut bahwa pihak berwenang sedang meneliti transaksi pengembang dengan bank dimana ia memiliki saham utama.

Kekhawatiran atas tumpukan utang Evergrande muncul kembali sekitar sembilan bulan setelah ketakutan likuiditas terakhir di raksasa properti miliarder Hui Ka Yan. Ia mencapai kesepakatan dengan investor pada September untuk menghindari pembayaran yang akan menempatkan tekanan signifikan pada neraca perusahaan peringkat rendah tersebut.

Obligasi dolar Evergrande menguat pada akhir tahun lalu dan telah diperdagangkan dalam kisaran yang relatif stabil sampai mereka mulai jatuh lagi pada akhir Mei. Menanggapi pertanyaan dari Bloomberg, Evergrande membantah bahwa regulator telah meminta bank untuk melakukan tes stres.

Perusahaan menambahkan bahwa operasinya tetap normal. Pengembang telah mengatakan bahwa mereka patuh dalam berurusan dengan Shengjing Bank Co., pemberi pinjaman dimana ia memiliki saham. Perusahaan juga menyebut berbagai rumor, termasuk bahwa ia menggunakan diskon harga yang meluas, adalah salah.

Evergrande telah mengatakan akan mengatur pembayaran dalam 'jumlah yang sangat kecil' dari transaksi yang dikeluarkan oleh beberapa afiliasi yang belum dilunasi tepat waktu. Saham Evergrande turun sebanyak 3,3 persen pada Rabu (9/6) pagi di Hong Kong. Saham telah jatuh 58 persen dari puncaknya Juli lalu.

Obligasi dolar perusahaan yang jatuh tempo pada 2025 naik 0,5 sen dolar menjadi 73,9 sen. Memangkas beberapa kerugian setelah jatuh ke level terendah delapan bulan pada hari sebelumnya, menurut harga yang dikompilasi Bloomberg.

Kreditur Evergrande termasuk ICBC dan China Minsheng Banking Corp tidak segera menanggapi permintaan komentar. Begitu pula dengan People's Bank of China dan China Banking and Insurance Regulatory Commission.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement