Rabu 09 Jun 2021 12:16 WIB

Fitur Privasi Apple Terbaru tak akan Tersedia di China

Apple menyebut fitur privasi tidak ada karena persoalan regulasi di China

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga melewati toko Apple di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Apple menyebut fitur privasi tidak ada karena persoalan regulasi di China
Foto: EPA
Warga melewati toko Apple di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Apple menyebut fitur privasi tidak ada karena persoalan regulasi di China

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Apple telah mengumumkan rakit perlindungan privasi baru pada konferensi pengembang perangkat lunak tahunannya.

Mereka menyertakan fungsi yang disebut "private relay", di mana perilaku penelusuran web pengguna dapat disembunyikan dari Apple, penyedia internet, dan pengiklan.

Apple telah berada di bawah tekanan untuk mengurangi pelacakan data pengguna. Namun, fitur tersebut tidak akan tersedia untuk pengguna di China, salah satu pasar terpentingnya, karena alasan regulasi, dilansir di BBC, Rabu (9/6).

Ini adalah langkah terbaru yang dibuat oleh raksasa teknologi itu pada privasi di China, di mana 15 persen dari pendapatannya berasal. Internet dikontrol secara ketat di China, yang juga menggunakan sistem pengawasan ekstensif terhadap penduduknya.

Fungsi tersebut juga tidak akan tersedia di beberapa negara lain, termasuk Arab Saudi dan Belarusia. Apple mengatakan fitur tersebut mengirimkan lalu lintas ke server yang dikelola oleh Apple, di mana sepotong informasi yang disebut alamat IP-nya akan dihapus.

Dari sana, ia pergi ke server kedua yang dioperasikan oleh pihak ketiga, di mana ia akan diberikan alamat IP sementara dan dikirim ke situs web tujuan.

Apple mengatakan penggunaan pihak luar berarti tidak ada satu pun entitas yang dapat mengidentifikasi siapa pengguna dan situs mana yang mereka kunjungi.

Para ahli mengatakan fungsi tersebut akan mencegah pengiklan menggunakan alamat IP untuk menunjukkan lokasi seseorang juga.

Layanan ini tidak akan tersedia di Belarus, Kolombia, Mesir, Kazakhstan, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turkmenistan, Uganda dan Filipina serta China. Fitur ini kemungkinan akan tersedia di pasar lain akhir tahun ini.

Apple juga mengumumkan sejumlah fitur privasi baru yang disertakan dalam sistem operasi iPhone terbaru, iOS 15. Pengguna akan dapat melacak aplikasi mana yang mengumpulkan data dan beberapa aplikasi seperti Mail akan menyembunyikan alamat IP untuk memblokir pelacakan.

Fitur-fitur baru kemungkinan akan menghalangi perusahaan media sosial seperti Facebook, Google dan Twitter karena iklan yang disesuaikan berdasarkan data pengguna merupakan pusat model bisnis mereka. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement